Palestina dan Dajjal mempunyai hubungan yang erat hal itu berdasarkan hadis-hadis nabi Muhammad saw. yang berbicara tentang akhir zaman. Sudah ditaqdirkan Allah swt bahwa di Palestina itu tempat terjadinya peristiwa-peristiwa besar sejak zaman dahulu hingga hari kiamat.
Secara geografis, Palestina memiliki kedudukan yang sangat strategis di mata dunia Internasional. Tanah bukit Moria, sebuah dataran tinggi yang di atasnya berdiri Masjidil Aqsha dan Masjid Qubbatush Shakhrah, yang luasnya kurang dari 4 kali lapangan sepakbola, kini telah diperebutkan oleh lebih dari 3 milyar umat manusia.
Realita yang kita saksikan sampai hari ini tentang Palestina merupakan gambaran kebenaran apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw. Pergolakan politik dan pertikaian serta jihad umat Islam melawan Yahudi sebenarnya telah diberitakan oleh Rasulullah saw. Tidak dapat diingkari dengan sosok munculnya Dajjal diakhir zaman disinyalir kuat dari hadis-hadis Nabi akan terbunuh di Palestina.
Munculnya Dajjal yang bermata satu itu akan diikuti oleh 70.000 orang yahudi Isfahan seterusnya akan berkeliling dunia dan pada akhirnya Dajjal akan menemui kematiannya di tangan Nabi Isa as di Gerbang Lud Palestina. Orang-orang yahudi hari ini sudah menyambut dan mempersiapkan kedatangan dajjal. Rasulullah saw bersabda:
“Dajjal akan keluar dari perkampungan Yahudi Ashbahan, bersamanya ada tujuh puluh ribu orang Yahudi.” Musnad Ahmad (XXIV/73). Ibnu Hajar berkata, “Shahih,” Fat-hul Baari (XIII/328)
AS Resmi Pindahkan Kedutaan Besar ke Yerusalem
Proyek besar Penyambutan “al-masih dajjal” sudah dilakukan, tepat dimulai tanggal 14 mei 2018 ketika dunia melihat peristiwa yang sepertinya peristiwa diplomatik biasa tapi sebenarnya menjadi awal fenomena besar akhir zaman dimana umat Yahudi sedang menyiapkan pemerintahan tunggal dunia akhir zaman yang mereka yakini telah dijanjikan Tuhan akan dipimpin oleh “al masih atau dajjal” menurut anggapan mereka akan membawa kembali ke zaman keemasan seperti era Nabi Daud as.
Presiden Amerika Donald Trump mengabaikan tanggapan banyak negara di seluruh dunia, pemindahan kedutaan dari Tel Aviv ke Jurussalem itu merupakan kebijakan Amerika yang sudah lama diagendakan, di mana sebagian besar negara masih mempunyai kedutaan di Israel. Perbuatan Amerika memindahkan kedutaan itu masuk dalam konspirasi israel sebagai bentuk upaya penyambutan kedatangan Dajjal.
Peperangan terus akan terjadi antara yahudi yang mempersiapkan kedatangan Dajjal dan umat Islam yang istiqomah menjaga masjid al-Aqsha sebagai tempat suci ketiga selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Salah satu tempat di Palestina (bagian Bumi Syam), Kota Asqalan, dijelaskan nabi sebagai tempat sebaik-baiknya ribath, berjaga di medan perang menghadapi musuh kaum kafir.
Asqalan yang telah dikenal sejak dahulu menempati di bibir pantai sebagai pusat perdagangan. Palestina tidak pernah ditaklukkan, kecuali diawali dengan penaklukkan Kota Asqalan. Nabi Muhammad saw bersabda :
“Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang berada di atas kebenaran, mengalahkan musuh-musuhnya, dan orang-orang yang memusuhi mereka tidak akan mampu menimpakan bahaya terhadap mereka kecuali sedikit musibah semata. Demikianlah keadaannya sampai akhirnya datang urusan Allah.” “Wahai Rasulullah, di manakah kelompok tersebut?” tanya para sahabat. “Mereka berada di Baitul Maqdis dan pelataran Baitul Maqdis.” (HR. Ahmad)
Sungguh, negeri Palestina tidak akan pernah sepi dari peperangan antara kaum muslimin dengan musuh-musuhnya. Dan, sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat di atas, musibah apapun yang ditimpakan oleh musuh-musuh Islam terhadap kaum muslimin di Palestina, hal itu tidak memberikan madharat kecuali sedikit musibah. Maknanya, bahwa sehebat apapun gempuran musuh yang ditimpakan terhadap umat Islam di Palestina, maka hal itu tidak akan pernah membuat komunitas di negeri itu lenyap. Ada semacam jaminan bahwa umat Islam di negeri itu akan tetap eksis. Dan jihad di negeri itu akan terus berlanjut sampai akhir zaman; sampai kaum muslimin berhasil mengalahkan Dajjal.
Dr. Muqoddam Cholil, MA