Turki – Presiden Turki Recep Erdogan kembali menegaskan kecamannya terkait blokade zionis israel terhadap Jalur Gaza dan langkah-langkah ilegalnya terhadap Palestina dan menyalahkan masyarakat internasional yang tidak mengambil tindakan untuk menghentikan pelanggaran israel tersebut, seperti yang dilansir oleh shehaben.com pada Senin (13/7/2020).
Dalam pernyataan persnya pada Ahad (12/7/2020), Erdoga mengatakan bahwa tanah-tanah Palestina berada dalam jajahan zionis israel menempati urutan teratas dalam daftar wilayah-wilayah yang mengalami ketidakadilan di dunia.
“Orang-orang Palestina yang menjadi korban secara brutal oleh zionis israel diabaikan oleh media internasional,” ujar Presiden Turki ini.
Erdogan menggarisbawahi bahwa kebisuann dunia terhadap pelanggaran zionis israel menjadi faktor utama dibalik meningkatnya tindakan berkelanjutan zionis israel yang melawan hukum.
“Pengumuman israel mengenai rencana aneksasi Tepi Barat dan lembah Jordan adalah langkah baru zionis israel dalam kebijakan kolonialisme dan penindasan,” katanya. Erdogan menilai dunia perlu melakukan sesuatu untuk mencegah langkah-langkah ilegal zionis israel seperti itu.
“Meskipun seluruh tanah tersebut dimiliki Palestina pada tahun 1947, Palestina mengecil dan zionis israel semakin membesar setiap tahunnya. Invasi ke al-Quds di tahun 1967 yaitu sebuah fase baru. Sangat disesalkan, pada hari ini tidak ada nama Palestina di peta. Hampir seluruh tanah Palestina telah dirampas oleh zionis israel. Saat ini, zionis israel ingin menjajah tanah Palestina yang tersisa, dengan jalan rencana aneksasi tersebut,” tegasnya. (wm)