Istilah pengungsi Palestina mengacu pada orang Palestina yang terusir dan kehilangan mata pencaharian mereka akibat dari peristiwa Nakbah pada 1948. Setelah 71 tahun pasca tragedi Nakbah, banyak warga Palestina hidup berpindah ke beberapa tempat dan menjalani kehidupan yang jauh dari layak.
Mereka mengungsi ke sejumlah negara di sekitar Palestina, diantaranya Lebanon, Yordania, Suriah, Irak dan bahkan sampai ke wilayah Turki Selatan. Data dari UNRWA (lembaga pembangunan dan bantuan PBB yang mengurus pengungsi Palestina) pada tahun 2018 jumlah pengungsi Palestina yang berada di luar Palestina dan tersebar ke beberapa negara sebanyak 5.442.947 jiwa.
Turki Selatan merupakan salah satu wilayah yang menjadi tempat hidup bagi sebagian pengungsi Palestina. Para pengungsi biasanya ditempatkan di sebuah penampungan untuk memudahkan para relawan dan pemerintah setempat mengurusi dan menolong mereka.
Sebelum sampai ke wilayah Turki Selatan mereka sebelumnya mengungsi ke Negara Suriah. Akibat gejolak perang di Suriah meletus pada tahun 2011, maka pengungsi Palestina mulai bergeser pindah ke beberapa tempat di Turki Selatan. Diantaranya mereka tersebar ke Kota Adana, Antalya, Mersin, Hatay, Karahmanmaras, Gaziantep, dan Kilis. Tidak sedikit pula dari mereka juga turut bergeser ke arah utara Turki, seperti ke Kota Bursa dan Istanbul.
Di Kota Kilis, wilayah yang berdekatan dengan Suriah, sekitar 2500 keluarga Palestina hidup mengungsi. Setiap tahun jumlah pengungsi di Turki Selatan terus bertambah seiring kondisi keamanan di Suriah yang tidak memungkinkan untuk ditempati. Di Kota Kilis jumlah pengungsi lebih banyak dari penduduk lokal setempat. Disamping pengungsi Palestina, ada juga warga Suriah yang ikut mengungsi.
Para pengungsi Palestina di Turki umumnya hidup dari bantuan lembaga kemanusiaan, baik yang ada di Turki maupun dari luar Turki. Di Turki para pengungsi Palestina yang tadinya mendapat bantuan dari UNRWA saat mengungsi di Suriah, pada akhirnya terputus dari bantuan.
Bagaimana kondisi sosial para pengungsi Palestina? Kondisi para pengungsi di Turki Selatan bisa dibilang cukup baik dibanding sebelumnya saat mengungsi di wilayah Suriah. Di Kota Gaziantep (Utara Kilis) dan Bursa (Selatan Kota Istanbul) kondisi sosial ekonomi mereka bahkan lebih baik dibanding pengungsi Palestina di Kilis.
Mereka mendapatkan tempat tinggal di rumah susun dengan fasilitas yang tidak terlalu buruk. Mereka sangat bersyukur mendapat bantuan pangan, kesehatan dan pendidikan (terutama pendidikan tahfidz Al-Qur’an). Beberapa pengungsi Palestina cukup tenang mengungsi di Turki Selatan, mengingat kondisi keamanan dan sosial politik yang stabil.
Namun terlepas dari itu, para pengungsi tidak bisa mengakses beberapa profesi sebagai mata pencaharian mereka. Dan mereka sampai saat ini masih mengandalkan kebutuhan hidup dari bantuan kemanusiaan.
Oleh : Yogi Prastiyo