Libanon – Salah satu Asosiasi di Libanon meminta Badan Bantuan dan Kerja untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) bertanggungjawab atas memburuknya kondisi kehidupan di kamp-kamp pengungsian terkait krisis corona, Ahad (12/4/2020), situs kantor berita felesteen.ps melansir pada Ahad (12/4/2020).
Pernyataan ini dikeluarkan oleh Asosiasi “Komite Lingkungan” di kamp pengungsian Palestina “Ain Hilwah” di bagian selatan Libanon.
Asosiasi ini menuduh UNRWA menunda-nunda dalam memberikan bantuan kepada para pengungsi Palestina.
Asosiasi ini mengatakan bahwa “kebijakan UNRWA ditujukan untuk membuat kelaparn pengungsi Palestina di Libanon”.
Asosiasi Palestina tersebut menyerukan kepada badan organisasi PBB tersebut untuk mulai menyalurkan bantuan yang merata kepada seluruh pengungsi di kamp-kamp pengungsian di Libanon.
Asosiasi itu menanyakan peran UNRWA dalam mensterilisasikan lingkungan di kamp-kamp pengungsian, perlindungan pekerja kebersihan, menambahkan mereka dengan pakaian dan peratan pelindung serta memindahkan maupun mensterilisasi limbah.
Sekitar 174 ribu pengungsi Palestina hidup di 12 kamp pengungsian dan 156 perkumpulan di lima provinsi Libanon, menurut data-data Biro Pusat Statistik Libanon tahun 2017. Para pengungsi Palestina itu hidup dalam kondisi kemanusiaan yang sulit. (wm)