Al Quds – Juru Bicara UNRWA, Sami Masha’a mengatakan UNRWA belum menerima informasi resmi mengenai niat israel untuk menutup sekolahnya di kota al-Quds. Masha’a menegaskan UNRWA tetap beroperasi di timur al-Quds sesuai dengan mandat Majelis Umum PBB dan akan terus bekerja di kota al-Quds berdasarkan mandat yang sama.
Dia menenkankan bahwa keberadaan UNRWA di al-Quds bukanlah bagian dari israel, akan tetapi adalah resolusi internasional PBB. Ada kesepakatan bilateral yang mengikat israel untuk menghormati UNRWA di al-Quds. Israel adalah pihak konvensi pengungsi tahun 1946 yang melanggar konvensi tersebut.
“Lebih dari 150 negara berdiri di belakang dan mendukung UNRWA,” tegas Masha’a. UNRWA telah mengalami upaya-upaya untuk menghambat pekerjaannya di al-Quds sejak puluhan tahun.
Sumber media israel melaporkan otoritas penjajah israel telah memutuskan pada tahun depan menutup sekolah-sekolah UNRWA di al-Quds terjajah, Sabtu (19/1/2019). Keputusan penutupan ini disampaikan setelah beberapa pekan pertemuan rahasia dewan “Keamanan Nasional israel”, di kantor Perdana Menteri israel Benyamin Netanyahu. Pertemuan rahasia ini bertujuan mempersiapkan rencana penutupan dan pengusiran institusi-institusi yang dijalankan UNRWA di al-Quds terjajah. (wm)
Sumber : alhaya.ps