halopalestina.com – Jalur Gaza. Para pejabat kesehatan Palestina mengatakan, mereka tidak bisa lagi melakukan tes virus corona di Jalur Gaza, dikarenakan blokade yang terjadi sehingga menyebabkan kurangnya peralatan di tengah lonjakan kasus pandemic covid-19, seperti yang dilansir oleh laman situs aljazeera.com, Senin, (7/12/2020).
Menyikapi kondisi ini, Menteri Kesehatan Palestina menyerukan agar segera mengambil tindakan cepat, untuk pengadaan alat yang diperlukan guna melanjutkan pemeriksaan kepada masyarakat yang terkena virus ini.
Menteri Kesehatan Palestina mengatakan, satu-satunya laboratorium di wilayah ini yang dapat menganalisa sampel test covid-19, telah menghentikan pekerjaannya disebebkan minimnya peralatan yang tersedia. Menteri kesehatan ini meminta organisasi kesehatan dunia, WHO dan PBB, untuk segera mengirimkan perlengkapan medis ke Gaza.
Kejadian serupa juga dialami di wilayah Tepi Barat. Pihak berwenang Palestina di Tepi Barat, otoritas Palestina, juga menderita kekurangan alat tes covid-19. Organisasi PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA juga telah memberikan peringatan, bahwa sistem kesehatan di Jalur Gaza tidak dapat berjalan normal, karena tak sanggup menghadapi jumlah kasus virus corona yang terus meningkat. Menteri Kesehatan Palestina mencatat, jumlah penderita virus corona di Palestina yaitu, lebih dari 74.160 kasus, termasuk hampir 700 kasus meninggal dunia di Tepi Barat. Sekitar 25.600 kasus tercatat dan sekitar 150 kasus meninggal dunia secara resmi di Gaza. (wm/ms)