Palestina – Perdana Menteri zionis israel Benyamin Netanyahu berupaya untuk mengimplementasikan sebuah lockdown total di wilayah-wilayah Palestina terjajah untuk membatasi aksi demonstrasi yang menyerukan dirinya mundur posisinya saat ini, seperti yang dilansir oleh middleeastmonitor.com pada hari Kamis (10/9/2020).
Situs berita arab48.com mengutip sebuah laporan analisis militer zionis israel Amos Harel yang dilansir di surat kabar zionis israel Haaretz, analisis tersebut menyatakan bahwa zionis israel mengarah kepada lockdown total pada akhir bulan ini.
Harel menunjukkan bahwa adanya sebuah “perebutan kekuasaan” di dalam kabinet yang dibentuk untuk menanggulangi krisis covid-19, sementara anggota-anggota dari partai blue and white, besutan Menteri Pertahanan zionis israel Benny Gantz, berupaya mencegah penerapan lockdown total.
Harel Memperkirakan bahwa pengadilan tinggi zionis israel tidak akan mungkin mencegah aksi demonstrasi saat lockdown total. Namun, hal tersebut akan menyulitkan para demonstran yang berasal dari wilayah zona merah untuk mengikuti demonstrasi itu. Menurut Harel, Netanyahu mungkin akan menunda penutupan total hingga akhir bulan ini, dikarenakan rencana perjalanan ke Washington pada tanggal 15 September, untuk menghadiri upacara penandatanganan kesepakatan zionis israel dan UEA. “Tidak masuk akal apabila Netanyahu mengadakan perjalanan ke Washington saat israel di lockdown total,” ujarnya. (wm)