Palestina – Sebanyak 1.500 tawanan Palestina telah melakukan mogok makan selama 6 hari berturut, untuk mengambil kembali hak-hak mereka yang dirampas oleh otoritas administrasi penjara-penjara penjajah israel. beberapa tawanan Palestina di penjara Raymon bergabung dalam “pejuangan pembebasan dan martabat”, dengan tujuan untuk membantu para tawanan lain yang terlebih dahulu melaksanakan mogok makan.
Administrasi israel terus melakukan prosedural-prosedural represif kepada para tawanan mogok makan, salah satunya memindahkan para tawanan dari satu penjara ke penjara lain. Selain pemindahan, otoritas penjara penjajah israel juga menyerbu dan memeriksa ruangan penjara israel secara terus menerus, disamping tindakan-tindakan yang diberlakukan sejak mulai mogok makan, seperti menyita barang-barang dan mengisolasi mereka.
Organisasi Tawanan Palestina mengajukan pengaduan awal kepada pihak-pihak yang berkompeten di otoritas penjara-penjara penjajah israel, dikarenakan terus menerus melarang para pengacara mengunjungi tawanan yang melakukan mogok makan.
Komite Nasional untuk Bantuan Tawanan Palestina menyerukan agar membuat hari Ahad (23/4/2019) sebagai hari kemarahan di setiap provinsi-provinsi Palestina. Gerakan ini akan dimulai pada pukul 11.00 waktu Palestina. (wm)
Sumber : alresalah.ps