Palestina – Penjara zionis israel “Raimond” dalam kondisi yang tidak kondusif, pasca pasukan khusus zionis israel menyerbu daerah bagian 5 dan memeriksa sekaligus menyiksa para tawanan, laman kantor berita arab48.com melaporkan pada Senin (20/7/2020).
Menurut Lembaga Tawanan Palestina, penyerbuan tersebut merupakan kali kedua yang ditujukan kepada tawanan Palestina dalam beberapa hari. Tindaka tersebut terjadi setelah penyerbuan besar yang ditargetkan kepada para tawanan Palestina di penjara zionis israel “Aufar”.
Lembaga Tawanan Palestina ini menyebutkan bahwa kondisi tegang ini menguat di bagian-bagian penjara zionis israel Raymond, akibat serbuan yang dilakukan berulang kali oleh zionis israel.
Penyerbuan tetap terjadi meskipun ada salah satu atau beberapa orang di antara tentara zionis israel terjangkit virus corona. Hal tersebut membahayakan tawanan Palestina, mengingat administrasi penjara zionis israel mengabaikan medis para tawanan Palestina sebelum maupun ketika pandemi covid-19 merebak di israel.
Administrasi penjara zionis israel meningkatkan operasi penyerbuan dan tindakan represif terhadap para tawanan Palestina. Puncaknya pada tahun 2019 lalu, operasi represif yang dilakukan zionis israel sangat intens terjadi selama beberapa tahun.
Zionis israel melakukan segala bentuk penyiksaan psikologis dan fisik terhadap tawanan Palestina. Salah satu penyiksaan tersebut adalah kebijakan melalaikan medis tawanan Palestina dengan tujuan membunuh tawanan Palestina secara perlahan. Cara lain yang dilakukan administrasi penjara israel yaitu memalukan dan memaksa tawanan Palestina untuk melakukan apa yang diperintahkan administrasi penjara israel. Disamping itu, zionis israel juga melenyapkan seluruh bentuk protes yang muncul dari tawanan Palestina serta untuk memaksakan kebijakan rasis zionis israel terhadap tawanan Palestina.
Saat ini, tawanan Palestina dalam penjara zionis israel sekitar 4.700 orang tawanan, diantaranya adalah 541 orang dijatuhi vonis ditahan seumur hidup dan 400 tawanan administratif. 700 orang tawanan terindikasi sedang mengidap penyakit, 300 orang diantaranya membutuhkan menderita penyakit kronis yang membutuhkan perawatan secara intensif dan sedikitnya 10 orang tawanan mengalami kangker dan tumor dengan tingkat stadium yang berbeda-beda. (wm)