Gaza – Anggota Parlemen Palestina sekaligus Ketua Komite Nasional Melawan Blokade Gaza, Jamal Al-Khodari mengatakan bahwa tahun 2019 menjadi tahun terburuk untuk orang-orang Palestina di Gaza, sejak zionis israel mulai memberlakukan blokade pada 13 tahun silam. Hal itu diungkap melalui situs berita middleeastmonitor pada hari Rabu (8/1/2019).
Dalam keterangannya, Al-Khodari menyebutkan bahwa tahun 2019 menjadi yang paling buruk baik tingkat kemanusiaan maupun ekonomi. Dia mengajak masyarakat internasional untuk menekan zionis israel agar blokade yang diberlakukan oleh zionis israel dapat dihilangkan.
“Kami akan berusahan secara intensif dan lebih banyak berkomunikasi dengan masyarakat internasional di seluruh dunia,” ujar Al Khodari.
Dia menekankan perlu adanya desakan bersama yang dilakukan oleh bangsa arab dan negara islam, serta masyarakat internasional dalam rangka mengakhiri blokade zionis israel. Blokade israel ini merupakan bentuk kebijakan yang melawan hukum internasional.
Dia mencatat bahwa 85 persen warga Palestina di Gaza hidup dibawah garis kemiskinan. 250.000 warga Gaza adalah pengangguran. Pabrik-pabrik yang beroperasi hanya dapat menghasilkan 20% dari kapasitas produksi mereka. Hal ini juga diperparah dengan pembatasan-pembatasan proses ekspor dan import yang diberlakukan dengan paksa kepada Gaza. (yp)