SPIRITUALITAS YAHUDI SANGAT KUAT DALAM KEBATILAN
Oleh : DR. Muqoddam Cholil, MA*)
Allah SWT menjelaskan dalam al-Qur’an terkait dengan karakter buruk orang-orang yahudi zaman dahulu dan terus diwarisi oleh generasinya sepanjang abad hingga hari ini. Diantara karakter-karakter buruk tersebut adalah spriritualitas dalam kebatilan yang berupa kesombongan dan kesenangan dalam membunuh manusia yang mengajak beriman kepada Allah SWT dan manusia yang berseberangan dengan hawa nafsunya. Allah SWT berfirman:
إنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَيَقْتُلُونَ الَّذِينَ يَأْمُرُونَ بِالْقِسْطِ مِنْ النَّاسِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ (آل عمران21) أُوْلَئِكَ الَّذِينَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ (آل عمران22)
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar) dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, sampaikanlah kepada mereka kabar gembira yaitu azab yang pedih. Mereka itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong”. (QS. Ali-Imran: 21-22)
Kebenaran membuktikan bahwa mereka telah membunuh nabi Yahya as dan Zakaria as, Nabi Isa as kalau tidak diselamatkan oleh Allah SWT nyaris mati menjadi santapan kebuasan orang-orang yahudi. Sekarang ini tidak seorang muslimpun di atas muka bumi ini yang ingin menegakkan kalimat Allah dan berusaha melaksanakan hukum Allah kecuali mereka pasti akan membunuhnya dengan tangan mereka atau dengan tangan anjing-anjing thaghut mereka yang menipu manusia dengan kedok Islam. Faktanya jelas berupa pembunuhan dan penahanan puluhan, ratusan bahkan ribuan para pejuang Palestina hingga hari ini. Salah satu contohnya adalah pembunuhan Syeikh Ahmad Yasin yang dirudal ketika selesai solat subuh.
Theodore Hertzl, pemimpin spritual gerakan Zionisme dan orang yang melakukan penawaran terhadap Palestina dari Sultan Abdul Hamid khalifah Turki Usmaniah. Akan tetapi menurut cerita yang benar, sultan menendangnya dan menolaknya mentah-mentah ketika ia memohon izin agar orang-orang yahudi kembali ke Palestina. Theodore Hertzl (semoga Allah melaknatinya) berkata: ”Kehidupan agama Yahudi tanpa agama lainnya merupakan rahasia dari ke-eksistensian bangsa Israel. Dan bangsa Israel akan tetap eksis selama berpegang teguh dengan Taurat. Namun, apabila ia lari dari Taurat maka sejarahnya akan musnah ditelan pasir gurun Sahara, meskipun ia tetap tinggal di tanah airnya. Oleh karena itu negara Yahudi wajib menjadi pewaris terbaik dalam mengemban ajaran agama Yahudi, sehingga ke-eksitensiannya dan identitasnya tetap terjaga”. Inilah yang dinamakan spiritualis orang-orang yahudi.
Sampai tingkatan ini orang Yahudi tetap berpegang teguh dengan kitab yang palsu dan menjadikannya sebagai pedoman hidup dan undang-undang konstitusi. Sedangkan para pemimpin umat Islam yang menguasai Arab, mereka berhukum dengan selain hukum Allah dan memprioritaskan hukum positf dan menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah, di samping itu mereka ingin memiliki identitas dan eksistensi. Dan pada kenyataannya kita tidak dapat mengingkari bahwa mereka memiliki identitas dan eksistensi, akan tetapi mengingat mereka pada dasarnya adalah para pelayan yahudi yang patuh bahkan kadang-kadang lebih zalim dari tuannya.
Marilah kita lihat contoh yang amat memalukan yang dilakukan oleh mereka yang termasuk dalam golongan Islam dan berbicara mengatasnamakan Islam, yaitu Dr Mushtofa Khalil ketika sedang berkunjung ke Palestina pada tanggal 19 Rabiul Awal 1980 M. Ia berkata kepada orang Yahudi dengan penuh bangga: ”Saya ingin menenangkan kalian, bahwa sesungguhnya di Mesir kami memisahkan antara agama dan negara, dan kami menolak jika pimpinan politik kami bersandar pada ide-ide agama”. Kemudian seorang Yahudi yang bernama Dr. Tevi Yaput menjawab pernyataannya, ia berkata: ”Adapun kami menganggap bahwa Yahudi adalah agama, bangsa dan tanah air kami. Sedangkan kalian bebas dengan apa yang kalian nyatakan, akan tetapi di negara Israel kami menolak untuk mengatakan bahwa Yahudi hanya agama semata, tapi kami ingin memastikan kepada dunia dan seisinya bahwa Yahudi adalah agama, bangsa dan tanah air”.
Yahudi adalah agama bangsa dan tanah air, ungkapan yang luar biasa, inilah spiritualitas yahudi yang harus diacungi jempol, mereka berani mengatakan dan berkorban walaupun dalam anggapan kita itu suatu kebatilan. Jika disebut dengan agama dan bangsa mungkin bisa diterima tetapi dengan istilah tanah air, apakah yahudi mempunyai tanah air? Bukankah Palestina itu tanah airnya bangsa Arab dan umat Islam? Apakah umat Islam hari ini meragukannya kalau itu tanah airnya? Harusnya seluruh umat Islam berani dengan tegas mengatakan Palestina adalah tanah air bangsa Arab dan umat Islam seluruhnya bukan tanah airnya bangsa yahudi. Dengan ungkapan tersebut akan bekerja dan berkorban untuk merebut kembali tanah air yang hilang dan dirampas para yahudi tersebut.
Mari kita semak ucapan presiden Libanon Michel Sulaiman terkait berlanjutnya negosiasi antara Arab dan rezim Zionis Israel, Presiden Lebanon menandaskan, “Masalah perdamain di kawasan diperlukan kemauan dan tekad internasional. Dengan demikian, semua faktor akan terwujud dan mendesak semua pihak untuk komitmen dalam menciptakan perdamaian dalam kerangka prinsip dan dasar internasional.”
Menyinggung ketidakpedulian Arab terhadap masalah Palestina, Suleiman menegaskan bahwa Arab telah lupa masalah Palestina. Saat ini harus dilihat bahwa apakah aturan-aturan demokrasi mengizinkan warga Palestina akan tetap menjadi pengungsi dan tidak kembali ke tanah air mereka? Apakah demokrasi mengizinkan Yahudisasi Quds dan pemusnahan terhadap semua peninggalan sejarah dan budaya di kota tersebut. Di bagian lain statemennya, Presiden Lebanon menyerukan kepada negara-negara Arab regional untuk berpikir serius terkait pelestarian terhadap faktor-faktor keragaman di kawasan.
Oleh karena itu kita mempertanyakan, dimanakah spiritualitas kita umat Islam terhadap masjid al-Aqsha yang masih dijajah dan dinodai yahudi Israel, Palestina yang terus dijajah dan dihinakan. Ditangan ini masih ada sumber spiritualitas besar namun belum dikeluarkan, al_Qur’an masih utuh hadis masih lengkap sirah nabi masih bercahaya terang, namun sayangnya mereka meninggalkan semuanya dan umat yang ingin kembali kepadanya justru dijegal dan dipenjarakan atau kalau perlu dihabisi. Nyamanlah yahudi dengan spiritualitas batilnya karena berhasil menelikung pemilik sah bumi barokah tersebut.
(bersambung…)
*) Pakar Palestina Komite Nasional untuk Rakyat Palestina