Coba kita jawab spontan pertanyaan gampang berikut ini,
Siapakah yang diperjalankan Allah dalam Isra dan Mi’raj?
Pasti serentak menjawab: Nabi Muhammad!!
Kepada Siapakah Al Quran diturunkan Allah?
Pasti serentak menjawab: Nabi Muhammad!!
Siapakah yang terkenal rajin Qiyamullail, dirikan tahajud dan panjatkan munajat hingga kaki nya bengkak?
Pasti serentak menjawab: Nabi Muhammad!!
Mari kita lihat dalam Al Quran, sama-persiskah jawaban serentak kita dengan Perkataan Allah dalam Kitab Nya?
Lihatlah ketiga ayat berikut, yuk kita bedah satu persatu..
Pertama, Surat ke-17; QS Al-Isro ayat 1.
“Maha suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba Nya (Abdullah/ Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsho yang telah kami berkahi sekelilingnya”
Allah menyebut Nabi Muhammad dengan kata Abdihii (Hamba Nya). Dengan sebutan Abdullah.
Kedua, Surat ke-18; QS Al-Kahfi ayat 1.
“Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al Quran) kepada hamba Nya (Abdullah) dan Dia tidak menjadikannya bengkok.”
Kembali Allah menyebut Nabi Muhammad dengan sebutan Abdihii (hamba Nya). Dengan sebutan Abdullah.
Ketiga, Surat ke-72, QS Al-Jinn ayat 19.
“Dan sesungguhnya ketika hamba Allah (Abdullah/ Muhammad) berdiri menyembah Nya (melaksanakan Sholat), mereka (jin-jin) itu berdesakan mengerumuninya”
Disini lebih jelas. Nabi Muhammad disebut Abdullah (Hamba Allah).
Kenapa yang disebut nama Abdullah? Bukankah yang dimaksud adalah Nabi Muhammad?
Jawabannya: karena Allah ingin memberi penghormatan kepada hamba yang dicintai Nya. Karena Allah ingin memuliakan sosok yang dipilih Nya. Maka yang disebut predikatnya. Sifatnya. Kedudukannya. Yaitu Abdullah.
Sebab, Abdullah itu, seperti yang ditegaskan Ibnul Qoyyim : “Derajat makhluk tertinggi dan paling dekat dengan Allah!!”
(bersambung…)
Penulis : Bang Tono