Bukan hanya pilihan Allah, tapi juga orang-orang terbaik!
Baru saja mentadabburi Al Quran, seperti dalam tulisan sebelumnya, kita dapat memahami bahwa ketika Allah sedang memuji orang-orang pilihan Nya, maka dipanggilNya dengan sebutan “Abdullah”. Lihatlah bagaimana Allah mengawali sebutan untuk Nabi Daud dan Nabi Sulaiman juga Nabi-nabi Allah lainnya.
Selain Nabi Daud dan Sulaiman, ternyata Nabi Ibrahim, Ishak, dan Nabi Yaqub juga disebut “Abdullah”. Lihatlah Surat ke-38 (Shaad) ayat 45 – 47. Menariknya, di akhir ayat 47, Allah menutup ayat ini dengan pernyataan bahwa mereka ini termasuk Orang-orang pilihan. Tak cukup dengan sebutan Orang-orang pilihan, tapi sesuai ayat 47, ditambah dengan sebutan lengkap : “Orang-orang pilihan yang paling baik”.
Kesimpulan yang saya amati:
Setelah sebutan “Abdullah” dalam ayat 45, ditutup di ayat 47 dengan pernyataan “Orang-orang pilihan yang paling baik.” Jadi, untuk menjadi bagian dari mereka yang terbaik yang dipilih Allah, maka harus terlebih dahulu menjadi “Abdullah”.
Perhatikan dengan seksama, paparan ini akan lebih menarik bagi para penggemar Tadabbur Al Quran. Kalau hanya penggemar Tilawah tanpa Tadabbur akan kurang menarik, apalagi yang tidak suka dan jarang bersentuhan dengan Al Quran.
Sekali lagi, perhatikanlah dengan seksama:
Surat ke-38 (Shaad) ayat 17 dan 30.
Dalam surat Shaad ayat ke-17, Allah menyebut Hamba Kami (Abdullah), yaitu Nabi Daud yang mempunyai kekuatan.
Lalu dalam surat yang sama di ayat ke 30, Allah menyebut Sebaik-baik Hamba (Abdullah), yaitu anak Nabi Daud; Nabi Sulaiman.
Kedua Nabi ini dipuji Allah dengan sebutan Abdullah. Dan keduanya juga dinyatakan Hamba yang ‘taat’ kepada Allah. Sebutan ‘Taat’ dalam ayat ini setelah disebut ‘Hamba’.
Setelah disebut Abdullah!
Saya berkeyakinan bahwa ketaatan sejati adalah dampak atau akibat atau bisa juga disebut buah dari hasil. Sumbernya dari penghambaan. Sebabnya dari Ubuudiyyah atau Ibaadah. Hanya Abdullah saja yang mampu melaksanakan ketaatan sejati dan teladan ketaatan itu adalah para Nabi dan Rasul Allah.
Itulah mengapa Allah lebih dari sekali menyebut orang-orang pilihan Nya dengan kata ‘Hamba’, sebutan ‘Abdullah’.
Semoga kita semua mendapat karunia Allah untuk bersama para Abdullah sejak di dunia, ikut berjuang meninggikan ajaran Allah. Dan yang terpenting, Allah berkenan menghimpun kita semua bersama para Abdullah di akhirat kelak, selamanya…
Penulis: Bang Tono