halopalestina.com – Jalur Gaza. Otoritas Kesehatan di Jalur Gaza mengingatkan akan bahaya dan ancaman terhadap sektor kesehatan, yang akan menyebabkan terhentinya pelayanan kesehatan untuk jutaan warga Palestina yang hidup di Jalur Gaza, seperti yang dilansir oleh laman situs alaraby.co.uk, Senin (21/12/2020). Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya jumlah warga Palestina di Jalur Gaza, yang terpapar virus corona .
Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya peralatan medis yang diperlukan untuk menghadapi virus corona, akibat blokade Jalur Gaza yang belum berakhir sejak tahun 2007 silam.
Peringatan ini dikeluarkan pihak Kemenkes, karena kurangnya kesadaran warga dalam menerapkan protokol kesehatan, seperti kerumunan yang terjadi di pusat perbelanjaan dan tempat umum. Pihak pemerintah di Jalur Gaza juga terus menerapkan protokol kesehatan di ruang publik, dan ini sudah berlangsung sejak awal Desember kemarin. Diantaranya dengan melarang warga berpergian pada hari Jumat dan Sabtu, disamping itu pemerintah juga melakukan lockdown terhadap masjid-masjid, sekolah dan kampus.
Tempat penampungan pasien corona di Rumah Sakit Eropa dan Rumah Sakit Persahabatan Turki saat ini dalam kondisi penuh, sehingga otoritas kesehatan di Gaza membuka pelayanan baru di rumah sakit lain di Jalur Gaza.
Menurut Otoritas Kesehatan Palestina, pada hari Senin kemarin tercatat, 11 kasus meninggal dunia dan 280 kasus virus corona, serta 451 kasus sembuh. (wm/ms)