Gaza- Ketakutan akan kondisi kesehatan dan kurangnya pasokan makanan bagi para pengungsi Palestina di seluruh dunia bertambah di tengah menyebarnya wabah virus corona dan masuknya virus ke camp-camp para pengungsi merupakan musibah besar dikarenakan terbatasnya alat medis dan tidak adanya alat-alat untuk pencegahannya, situs kantor berita alresalah.ps, Selasa (31/3/2020).
Oleh karena itu rakyat Palestina berharap kepada UNRWA untuk meningkatkan pelayanan terutama dari sisi medis guna pencegahan masuknya virus corona di camp-camp seluruh para pengungsi Palestina di seluruh dunia.
Kondisi pengungsi yang paling buruk ada di Lebanon, dimana mereka terancam akan wabah ini dan mereka terpaksa harus berdiam diri dirumah-rumah mereka dan perhatian UNRWA sendiri terhadap mereka sangat kurang. UNRWA hanya memberi edukasi saja tanpa membantu apapun soal pencegahan virus tersebut, sedangkan sudah ditemukan satu kasus baru pengungsi yang terinfeksi corona di selatan Lebanon, akan tetapi UNRWA tidak mau mengumumkan hal tersebut khawatir akan membuat kegaduhan di tengah kondisi hidup para pengungsi yang begitu sulit. Oleh karena itu dibutuhkan kerja sama seluruh masyarakat untuk sama-sama melawan virus corona dan mencegah masuknya virus ini ke camp-camp para pengungsi.
Menurut catatan UNRWA, hingga akhir desember 2019 ada 6,6 juta pengungsi 28,4 % dari mereka tinggal di 58 camp resmi milik UNRWA, 10 di Yordani, 9 di suria, 12 di Lebanon, 19 di Tepi Barat dan 8 di jalur Gaza.
Mereka juga berharap kepada PBB agar menekan Otoritas Palestina dan penjajah israel untuk mengakhiri blokade atas Gaza. (sb)