Thailand – Seorang pengungsi Palestina yang melarikan diri ke Thailand akibat perang perang mengatakan seperti ratusan pengungsi lainnya di negara tersebut, dirinya telah berjuang menghadapi kondisi kemanusiaan yang mengerikan.
“Kami telah melarikan diri dari perang Suriah ke Thailand untuk mencari sebuah tempat perlindungan yang aman. Namun, kami telah dianiaya dan dipenjarakan oleh otoritas setempat. Sebagian lainnya dipaksa untuk kembali ke perang Suriah.
Saksi mata juga mengatakan bahwa sejumlah pengungsi telah mengalami gangguan psikologis karena kondisi terlantar yang mereka hadapi di Thailand. beberapa pengungsi yang telah ditahan mencoba melakukan upaya bunuh diri setelah mereka merasa telah kehilangan harapan,” ujarnya.
menurut testimoni tersebut, para pengungsi tidak diberi akses ke pasar tenaga kerja Thailand. Para pengungsi Palestina yang memperpanjang visa mereka, dikirim ke penjara dengan anak-anak mreka. Wanita dan anak-anak yang dibawah umur 3 tahun serta lansia dibebaskan dengan jaminan.
beberapa tahun terakhir, otoritas Thailand telah melakukan pengungsi Palestina dari Suriah sebagai pelanggar hukum dan bukan sebagai pencari suaka yang terusi dari perang. sejumlah pengungsi ditangkap setelah mereka memperpanjang visa mereka.
Para aktivis telah juga telah membunyikan alarm bell terkait kondisi-kondisi penahanan yang mengerikan di pusat-pusat tahanan Thailand. Sejumlah imigran dijebloskan ke dalam penjara-penjara yang hampir tidak dapat menampung seluruh orang.
Pengungsi Palestina terus mengajukan permohonan untuk aksi kemanusiaan darurat dan langkah-langkah serius dalam rangka menekan pemerintah Thailand agar memberikan suaka yang aman dan menentukan status hukum mereka.
Sumber: actionpal.org.uk