halopalestina.com, Lebanon – Pengungsi Palestina di Lebanon tiga kali lebih beresiko meninggal dunia karena Covid-19 daripada populasi secara keseluruhan, menurut angka PBB yang menyoroti dampak pandemi yang sangat besar pada komunitas, seperti yang dilansir oleh laman situs www.middleeastmonitor.com, Selasa (16/2/2021).
Diperkirakan 270.000 pengungsi Palestina tinggal di Lebanon setelah terusir dari rumah mereka atau melarikan diri dari konflik pada tahun 1948. Sebagian besar tinggal di kamp-kamp sempit dimana pembatasan jarak sosial tidak mungkin dilakukan.
Sejak Lebanon menemukan kasus pertamanya, sekitar 5.800 orang telah terinfeksi virus corona dan 200 orang meninggal dunia, hal ini merupakan tiga kali lipat dari angka kematian Covid-19 untuk negara secara keseluruhan, kata juru bicara badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA.
Sebagian besar warga Palestina yang meninggal setelah positif covid-19 memiliki masalah kesehatan seperti masalah jantung, paru-paru dan diperburuk dengan kemiskinan serta kondisi kamp yang tidak memadai. Menurut data pemerintah, hingga Selasa hanya sekitar 540.000 orang yang telah mendaftar untuk vaksinasi, diantaranya sekitar 6.200 warga Palestina dan 5.300 warga Suriah. (wm)