Israel secara terang-terangan terus menodai Masjid Al-Aqsha. Disamping gencar melakukan proyek pembangunan pemukiman yahudi disekitar Masjid Al-Aqsha, israel melakukan penggalian di bawah area Masjid Al-Aqsha.
Pada bulan ke-delapan tahun 2016, ada sebuah laporan mengejutkan dari lembaga israel bernama “Otoritas Arkeologi israel”. Disebutkan dalam laporan, bahwa di bawah Masjid Al-Aqsha terdapat terowongan sepanjang 580 meter. Terowongan tersebut memanjang dari sisi barat daya Masjid Al-Aqsha menuju selatan hingga sampai di daerah Ain Silwan. Otoritas Arkeologi israel mengaku, lembaganya melakukan penggalian terowongan di bawah tanah didanai oleh organisasi permukiman Yahudi bernama Ilad.
Sebelumnya, penggalian di bawah tanah telah berjalan sejak Juli 2013 hingga akhir tahun 2014. Penggalian digali ke berbagai arah pada sisi barat daya Masjid al-Aqsha. Zionis israel mengklaim bahwa selama penggalian telah menemukan sebuah jalan berundak sebagai peninggalan zaman Romawi. Di lokasi penggalian ditemukan pula bangunan piramid berundak mirip dengan bangunan tribun-tribun. Pada laporan sebelumnya lagi diungkap, sejak tahun 2008 hingga tahun 2015 telah ditemukan penggalian terowongan di berbagai lokasi yang membentang dari bawah tengah desa Silwan di selatan hingga ke bawah pintu barat masjid al-Aqsha (al-Magharibah). Total panjangnya galian mencapai 700 meter.
Penggalian, pengerukan tanah dan batu yang dilakukan israel merupakan perpanjangan bentuk penghapusan simbol Arab dan Islam untuk membangun yahudisasi di Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha. Belum lagi truck-truck besar mengangkut tanah dan batu dalam rangkaian penggalian bisa merusak ornamen tembok dari bangunan suci yang menjadi kiblat pertama umat Islam.
Padahal perlu kita ketahui bersama, Organisasi PBB untuk Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO) memutuskan Masjid Al-Aqsha sebagai tempat suci umat Muslim saja. UNESCO juga menetapkan gerbang masuk Al Rahmah dan jalan gerbang Al-Magharibah dan Tembok Barat di masjid Al-Aqsha serta halaman Al-Barraq semuanya bagian yang tidak terpisahkan dari masjid Al-Aqsha.
Walaupun sudah ditetapkan sebagai warisan umat muslim dibawah payung UNESCO, hingga kini penggalian di bawah Masjid al-Aqsha masih bertambah. Israel sering kali mencegah utusan UNESCO, para spesialis, profesional dan lembaga yang kompeten untuk mengetahui apa yang terjadi di bawah Masjid Al-Aqsha.
Israel memang berencana untuk merobohkan Masjid Al-Aqsha menjadi puing-puing untuk menghancurkan identitas Arab dan Islam. Israel membiarkan yang di atas tanah (Masjid Al-Aqsha) diserahkan kepada faktor-faktor alami dan biarlah waktu yang akan menghancurkannya. Inilah doktrin yahudisasi, menghancurkan Masjid Al-Aqsha dan membangun kuil yang mereka klaim di atasnya.
Oleh : Yogi Prastiyo