Tepi Barat – Rabu lalu, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan gugurnya seorang pemuda Palestina akibat tertembak peluru israel saat bentrokan yang terjadi dalam sebuah aksi penolakan penyitaan bulan lalu di selatan kota Nablus, Tepi Barat, kantor berita arabi21.com melaporkan, Rabu (1/4/2020).
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, pemuda bernama Islam Abdel Ghani Dweikat (22 tahun) gugur karena luka serius yang dideritanya akibat ditembak tentara israel sekitar tiga minggu lalu.
Dweikat terluka oleh sebuah peluru yang bersarang di kepalanya saat bentrokan yang terjadi dengan tentara israel di daerah “Jabal Al ‘Urmah” distrik Beita, Nablus Selatan.
Bentrokan terjadi setelah pasukan penjajah membubarkan aksi penolakan oleh penduduk Jabal Al-‘Urmah untuk melindungi tempat tinggal mereka dari penyitaan.
Saat itu bentrokan mengakibatkan gugurnya seorang pemuda bernama Mohammed Abdel Karim Hamayel dan beberapa orang lainnya mendapat luka tembak dan sesak nafas.
Daerah Jabal Al-‘Urmah dari di distrik beita adalah wilayah yang sangat penting bagi Warga Palestina. Mereka takut akan pendudukan israel atas daerah tersebut, karena akan mengakibatkan putusnya jalan penghubung antar distrik di kota Nablus (Beita-Osrin-Aqraba) dan akan menghalangi perluasannya di masa mendatang. Jabal Al-‘Urmah juga merupakan lokasi strategis karena dataran tingginya serta pengendaliannya terhadap daerah yang berdekatan.
Komunitas Internasional menganggap pembangunan permukiman oleh israel merupakan hal ilegal berdasarkan hasil konferensi Jenewa keempat yang melarang israel memindahkan warganya ke wilayah pendudukan. (fh)