Palestina – 2 tahun lalu, Tepatnya 1 Juni 2018, seorang penembak jitu zionis israel menembak mati Razan Al-Najjar. situs media electronicintifada.net melansir pada Senin (1/6/2020).
Razan Al-Najjar merupakan salah satu relawan medis muda yang bekerja untuk menyelematkan para pengunjuk rasa yang terluka di dekat pagar perbatasan Gaza-wilayah palestina terjajah.
Selama aksi pekanan Great Return March yang dimulai pada Maret 2018, zionis israel menurunkan penembak jitu militernya untuk membuat cacat dan membunuh warga sipil tak bersenjata, dalam menuntut pembatalan blokade zionis israel terhadap Gaza serta hak kembali bagi para pengungsi.
Ketika dibesarkan di Gaza, Razan menjadi saksi serangan-serangan yang berulang kali dilakukan oleh zionis israel terhadap orang-orang Palestina.
“Perang mendorong Razan untuk masuk ke bidang kesehatan”, kenang ibunya Razan. “Saat aksi kepulangan dimulai, Razan menjadi wanita muda pertama yang menjadi relawan sebagai tenaga medis”, lanjutnya. “Saya tidak dapat memahami bahwa Razan, seseorang yang menyelamatkan dan memberikan pengobatan bagi orang-orang yang dibunuh maupun dilukai zionis israel, juga menjadi korban yang gugur oleh zionis israel”.
Selama aksi damai itu, pasukan zionis israel telah membunuh lebih dari 200 warga sipil Palestina, termasuk diantaranya lebih dari 40 anak-anak, serta melukai ribuan orang Palestina lainnya dengan peluru membahayakan. Namun, tidak ada satupun orang bertanggungjawab atas tindakan kejam zionis israel tersebut. (wm)