halopalestina.com – Bait Lahm. Menteri Luar Negeri, Eisenhower Macaka dalam pertemuan dengan Gabi Azhkenazi (Menteri Luar Negeri penjajah israel), bahwa negara bertekad membuka kedutaan besarnya di wilayah Al-Quds terjajah, seperti yang dilansir oleh laman situs maannews.net, Selasa (3/11/2020). Eisenhower menegaskan keputusan ini akan dijalankan paling lambat pada musim panas 2021.
Surat kabar penjajah israel “Yedioth Ahronot” dalam situsnya melansir, bahwa Eishenhower tiba pagi hari saat kunjungan pertamanya ke penjajah israel. Selama dia berada di sana, Eisenhower diperkirakan bertemu dengan para pengusaha, investor dan pejabat penjajah israel di sektor kesehatan.
Presiden Republik Malawi, Lazarus Chakwira, pada Juli lalu telah mengumumkan bahwa negaranya berniat membuka kedutaannya di penjajah israel. Lazarus menganggap hal ini merupakan langkah “sebagai bagian dari reformasi di Kementerian Luar Negeri di ibukota Lilongua dan misi diplomatik di dunia sehingga dapat lebih baik mewakili kepentingan negaranya”.
Negara Malawi merupakan negara yang memiliki penduduk mencapai 21 juta jiwa telah memelihara hubungannya dengan penjajah israel sejak tahun 1964. Malawi merupakan 1 dari 3 negara afrika yang tidak menghentikan hubungannya dengan penjajah israel setelah gelombang pemutusan hubungan pasca perang Yom Kippur. Hingga kini, 2 negara yang telah memindahkan kedutaan besarnya ke Al-Quds adalah Amerika Serikat (AS) dan Guatemala. Honduras dijadwalkan akan mengikuti langkah kedua negara tersebut sebelum akhir tahun ini. 3 negara lainnya, Serbia, Kosovo dan Republik Dominika juga akan berniat memindahkan kedutaannya ke Al-Quds. (wm)