Mau tidak mau, Yahudi di Indonesia memang ada dan nyata. Selain beberapa tokoh yang memang sudah lama ditengarai sebagai Yahudi, komunitasnya memang ada.
Ini adalah beberapa fakta seputar Yahudi di Indonesia
Pertama: Yahudi Indonesia tergabung dalam sebuah organisasi keturunan Yahudi bernama the United Indonesian Jewish Community (UIJC). Organisasi ini sudah dibentuk sejak 2009, tapi baru diresmikan Oktober 2010. UIJC ini dipimpin oleh Benjamin Verbrugge. “Kami ingin merangkul semua keturunan Yahudi dari berbagai aliran untuk kembali ke akar,†kata Benjamin Verbrugge. “Kami tidak mempermasalahkan apakah mereka mau kembali ke agama Yahudi atau tidak. Kami sangat mencintai orang-orang sedarah karena mereka adalah keluarga kami, turunan dari bapak leluhur kami, Abrahm, Ishak, dan Yaakov.â€
Kedua: Turunan Yahudi di Indonesia mendekati 2.000 orang, seperti yang dipaparkan Tempo dua tahun yang lalu. Yang sudah terdeteksi 500-an, tapi yang sudah bergabung dan mau berdoa sesuai dengan akarnya ada 250 orang. Mereka tesebar hampir di seluruh Indonesia, bahkan ada di Padang dan Aceh. Manado mempunyai potensi sampai 800 orang dan di Jakarta diperkirakan lebih dari 200 orang.
Ketiga: Secara resmi hanya ada satu sinagog Beit Hashem di Surabaya dan itu sudah ditutup oleh pihak tertentu. Sebenarnya komunitas Yahudi itu idealnya harus memiliki sinagog. Tapi yahudi punya satu pandangan. Seorang ayah dalam satu keluarga adalah rabbi. Rumah merupakan sinagog buat kaum Yahudi.
Keempat: Keturunan Yahudi Indonesia berasal dari Yahudi Ashkenzai (dari Eropa) dan Yahudi Sephardic (Timur Tengah).
Kelima: Manado terkenal sebagai daerah mayoritas kristen. Salah satu yang paling kental di Indonesia. Namun setahun terakhir, muncul sentimen pro Yahudi di sana. Sejumlah keturunan Yahudi berdarah Belanda (10 orang), akhirnya mau terang-terangan mengakui mereka Yahudi. Mereka juga menjalankan ritual keagamaannya. Pengakuan ini cukup mengejutkan, karena umumnya kaum Yahudi Indonesia kerap mengaku sebagai pemeluk Kristen. [tempo]