Beirut – Yayasan Al-Quds Internasional (Non Pemerintah) pada hari selasa (15/9/2020) memperingatkan kemungkinan orang-orang Yahudi menyerbu masjid Al-Aqsha selama hari raya Yahudi dan penutupan masjid oleh israel dengan dalih “Peningkatan Kasus Virus Corona” seperti yang dilansir oleh aa.com.tr pada hari Selasa (15/9/2020).
Hal ini tertuang dalam sebuah surat yang dilayangkan oleh Direktur Umum Yayasan, Yassin Hammoud kepada ketua Dewan Wakaf Islam di Al-Quds, Syaikh Abdul Azhim Salhab. Mereka menghimbau kepada Syaikh Salhab untuk waspada terhadap perkembangan terkait masjid Al-Aqsha. Khususnya serbuan orang-orang Yahudi saat perayaan hari raya mereka antara tanggal 19 September hingga 11 Oktober mendatang.
Selain itu mereka menekankan untuk tidak menutup masjid Al-Aqsha untuk jama’ah dengan alasan apapun, bahkan jika jumlah kasus positif corona meningkat di Al-Quds. “Masjid Al-Aqsha sangat besar dan dapat dengan mudah mengambil langkah pembatasan jarak, pandemi ini adalah cerita panjang yang belum berakhir dan penjajah israel akan mengambil keuntungan dengan penutupan tersebut.”
Pekan lalu otoritas israel menyetujui rancangan penutupan komprehensif yang dimulai Jum’at depan (malam tahun baru ibrani) untuk jangka waktu 2 pekan. Jumlah jama’ah dikurangi menjadi 20 orang di tempat terbuka dan 10 orang di dalam bangunan. Keputusan ini juga berdampak ke institusi pendidikan dan sangat mengganggu jam kerja di sektor swasta dan publik, namun keputusan ini dinilai baik untuk mencegah penularan virus corona. (fh)