Pada tulisan-tulisan sebelumnya telah dipaparkan kezaliman dan kerusakan yang dilakukan oleh orang-orang yahudi. Dan segala bentuk kejahatan mereka itu pasti akan dibalas oleh Allah SWT, Rab yang Maha Adil terhadap semua ciptaan-Nya. Apabila hukum Allah telah turun maka tidak seorangpun yang bisa selamat melarikan diri termasuk orang-orang Yahudi sumber kerusakan tersebut.
Sesungguhnya Allah SWT telah berfirman;
وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي إسْرائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا (الإسراء4) فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ أُولَاهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَنَا أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجَاسُوا خِلَالَ الدِّيَارِ وَكَانَ وَعْدًا مَفْعُولًا (الإسراء5)
Artinya : ”Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israel dalam kitab itu: ”Sesunguhnya kamu akan berbuat kerusakan di muka bumi ini dua kali, dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar. Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana”. (QS. Al- Israa : 4-5)
Maha Suci Allah, sesungguhnya kata ”Ila” di awal ayat ”Dan telah Kami tetapkan terhadap” memiliki arti yang berbeda dengan kata ”’Ala”, karena ”’Ala” memiliki arti bahwa ketetapan dan akhir dari perbuatan merusak mereka telah berlaku, seperti orang yang berkata: ”Aku telah menetapkan serigala itu”, maksud dari menetapkan disini adalah membunuhnya dan urusannya telah selesai, adapun ”Kami telah menetapkan” maksudnya adalah ”kami telah menetapkannya” Oleh karena itu disebutkan dalam Al-Kitab yaitu setelah turunnya Al-Qur’an bahwa pembuktian hal itu akan terjadi, dan bukan sebelum turunnya Al-Qur’an sebagaimana kekeliruan sebagian ahli tafsir, mereka berkata: ”Sesungguhnya pengrusakan telah tamat dan berakhir, dan Nebukadnessar telah memusnahkan mereka” dan perkataan ini bertentangan dengan tradisi dan makna bahasa.
Penafsiran ayat tersebut jelas bukan berhenti disitu (zaman Nebukadnessar). Sebab kejahatan yang dilakukan kaum yahudi yang dilakukan kepada manusia dan khususnya umat islam pada hari jauh lebih dahsyat.
Dan firman Allah SWT: ”Sesungguhnya kamu akan berbuat kerusakan”, hal ini berlaku pada masa yang akan datang, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, ”Sesungguhnya kalian akan mengikuti sunnah-sunnah orang-orang sebelum kalian” maksudnya perkara ini akan terjadi pada masa yang akan datang, dan bukan pada masa lampau. Akan tetapi perkara ini akan terjadi dan memang telah terjadi. Maka sesungguhnya awal dari pengrusakan itu telah terjadi pada masa Rasulullah SAW. Pada masa itu, telah jelas bagaimana konspirasi mereka dan kebencian mereka terhadap Islam, Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin serta upaya mereka yang berulang kali untuk membunuh Rasulullah SAW. Dan terjadinya peristiwa pembunuhan terhadap khalifah Umar bin al-Khattab ra dan khalifah Usman bin Affan ra serta fitnah peperangan antara Ali bin Abi Talib ra dan Muawiyahbin Abi Sufyan ra adalah hasil dari makar dan rencana busuk mereka.
Mari kita kaji kisah mereka ketika bersama kaum muslimin dari awal:
Allah SWT telah berfirman:
وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ (البقرة89) بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهِ أَنفُسَهُمْ أَنْ يَكْفُرُوا بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ بَغْيًا أَنْ يُنَزِّلَ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ فَبَاءُوا بِغَضَبٍ عَلَى غَضَبٍ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُهِينٌ (البقرة90)
Artinya :”Dan setelah datang kepada mereka Al-Quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatang Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu. Alangkah buruknya (perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan”. (QS. Al-Baqarah : 89-90)
Sesungguhnya orang Yahudi, sebelum kelahiran nabi Muhammad SAW, telah berkata kepada kaum Quraisy: ”Sungguh telah dekat masa kedatangan nabi yang diutus di akhir zaman. Dan kami akan memerangi kalian bersama dengannya”. Namun, ketika mereka mengetahui kelahirannya dan munculnya bintang Ahmad (Nabi Muhammad saw), mereka mengingkarinya dan mendustakan diri mereka sendiri karena dengki dan benci. Lalu mereka membuat makar terhadap Rasulullah saw. Allah SWT telah berfirman:
وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ (البقرة89)
Artinya : ”Padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatang Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu“.)QS. Al-baqarah;89)
Karena Allah telah melaknat orang-orang yahudi sebagaimana termaktub dalam ayat tersebut, hal itu disebabkan karena kesombongan , iri dan dengkinya kepada Nabi Muhammad saw. Kaum yang sama sekali tidak pernah mau membuka mata dan telinganya untuk beriman kepada risalahnya, maka mereka dijadikan oleh Allah sebagai kaum hina, kelas rendahan yang menumpang di negeri orang lain dan tidak mempunyai tanah air selama 2000 tahun.
Jadi awal pengrusakan orang yahudi itu adalah pendustaan terhadap diutusnya Nabi Muhammad saw kepada seluruh manusia, tidak cukup mendustakannya bahkan mereka mengajak manusia untuk berdiri bersama-sama memerangi Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya sebagaimana yang dikisahkan dalam sirah Nabawiyyah. Allah membalas tipu daya mereka secara langsung, orang-orang yahudi tidak diberi kesempatan sedikitpun untuk bisa menikmati kejahatannya semasa kehidupan Nabi Muhammad saw. Akhirnya satu demi satu mereka yang mengkhianati Allah dan Rasul-Nya diusir dari Madinah dan terakhir (bani Quraizah) dibabat habis sebagai balasan pengkhianatannya.
(bersambung…)
Penulis: DR. Muqoddam Cholil, MA