Turki Usmani yang berkuasa atas tanah Palestina selama beberapa abad, kalah pada perang dunia pertama. Kekalahan ini membuat wilayah-wilayah Islam pecah dan terbagi-bagi kepada negara pemenang, diantaranya Inggris dan Perancis. Kesepakatan Sykes-Picot (1916) yang bocor ke media, menyebutkan Inggris mendapat ‘jatah’ wilayah Syam bagian Selatan (Palestina dan Transjordan), sedangkan Perancis mendapatkan wilayah Syam bagian Utara (Lebanon dan Syiria).
Israel tidak menjajah Palestina dengan susah payah. Mereka hanya menerima tanah jajahan dari Inggris yang terlebih dahulu menjajah. Berbekal Mandat Britania dari Liga Bangsa-Bangsa tahun 1922, Inggris menjajah Palestina. Jauh sebelum mandat diberikan, Inggris telah berjanji kepada zionis israel untuk memberikan tanah jajahannya.
Adalah Arthur James Balfour, Menteri Luar Negeri Inggris berasal dari Partai Konservatif. Ia menulis surat kepada Lord Walter Rothschild, seorang taipan yahudi di Eropa. Surat tersebut berisi janji Balfour kepadanya untuk diberikan tanah pemukiman bagi yahudi di kawasan Palestina. Surat terdiri dari 119 kata, yang disusun oleh 25 pakar zionis dari berbagai negara. Berikut terjemah teks janji Balfour kepada Rothschild:
“Pemerintahan Sri Baginda memandang positif pendirian di Palestina tanah air untuk orang Yahudi, dan akan menggunakan usaha keras terbaik mereka untuk memudahkan tercapainya tujuan ini, karena jelas dipahami bahwa tidak ada suatupun yang boleh dilakukan yang dapat merugikan hak-hak penduduk dan keagamaan dari komunitas-komunitas non-Yahudi yang ada di Palestina, ataupun hak-hak dan status politis yang dimiliki orang Yahudi di negara-negara lainnya”.
Janji Balfour ditulis pada tanggal 2 November 1917. Pada waktu itu, Inggris belum masuk ke tanah Palestina dan belum berkuasa di sana. Inggris mulai masuk dan menjajah Palestina satu bulan setelahnya atau pada 9 Desember 1917, ketika Jenderal Allenby memasuki tanah al-Quds. Allenby berkomentar ketika kakinya melangkah di al-Quds: “Sekarang, perang salib telah selesai”.
Walaupun belum berkuasa di Palestina, tapi Balfour telah menjanjikan zionis untuk tanah pemukiman mereka. Janji inilah yang dikemudian hari ditagih zionis ketika mereka sudah kuat. Ketika Inggris menyatakan hendak hengkang dari tanah Palestina pada tahun 1948 dan dunia global sudah memiliki jawara baru pada perang dunia kedua, maka zionis melobi pihak Inggris dan Amerika. AS sangat mendukung berdirinya israel di tanah Palestina. Sebelas menit setelah deklarasi pendirian negara israel pada 14 Mei 1948, AS langsung mengakuinya.
Kini, telah 101 tahun Palestina dijajah oleh negara adikuasa, Inggris (1917 – 1948) dan zionis israel dukungan AS (1948 – 2018). Janji Balfour kepada zionis mengakibatkan Palestina terjajah hingga kini. Palestina butuh negara kuat yang dapat membantu, baik dari sisi diplomasi internasional maupun dukungan finansial. Adakah kini negara di dunia yang berjanji kepada Palestina untuk memerdekakannya dari zionis?
Penulis : Salman Alfarisy