Al-Quds – Juru bicara urusan Al-Aqsha, Fakhri Abu Diyab mengatakan dalam pernyataan khusus yang dilansir oleh laman situs safa.news pada Kamis, (01/10/2020) bahwa peningkatan penangkapan dan deportasi warga dari Al-Aqsha baru-baru ini, menjadi sebuah indikasi berbahaya sehingga rencana penjajah israel untuk menyerbu masjid dapat terealisasikan, seperti yang dilansir oleh laman situs safa.news, Kamis (1/10/2020).
“Penjajah israel mengambil keuntungan dengan menutup sejumlah akses di Al-Quds dengan dalih penyebaran virus corona. Mereka dapat mencegah warga Al-Quds yang akan menuju ke Al-Aqsha sehingga dapat mengosongkan masjid dari jama’ah sholat. Disisi lain polisi penjajah israel memperbolehkan pemukim ilegal yahudi untuk menyerbu dan menistai masjid Al-Aqsha.”
Abu Diab menambahkan “Asosiasi Kuil Suci sudah memulai strategi baru untuk menyerbu Al-Aqsha dan mendirikan Kuil di tanah tersebut. Tindakan penjajah israel merupakan tindakan yang berbahaya dan provokasi terhadap umat islam.” “Maka dari itu kepada setiap muslim yang dapat pergi menuju Al-Aqsha, hendaknya pergi dan memakmurkannya sehingga rencana-rencana penjajah israel untuk menguasai masjid Al-Aqsha tidak dapat terealisasikan”. Pungkasnya. (fh)