Halopalestina.com – Gaza. Faksi-faksi di Palestina mengutuk kunjungan rahasia Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu ke Arab Saudi, menurut media ibrani pada hari Minggu (22/11/2020), seperti yang dilansir oleh laman situs aa.com.tr pada Senin (23/11/2020).
Pernyataan ini muncul secara terpisah pada hari Senin (23/11/2020) yang dikeluarkan oleh sejumlah faksi. Gerakan perjuangan islam Hamas menggambarkan kunjungan tersebut sebagai kunjungan yang “berbahaya” jika benar adanya. Hamas juga meminta Arab Saudi untuk mengklarifikasi hal tersebut karena dianggap sebagai penghinaan terhadap bangsa Palestina.
Senada dengan pernyataan Hamas, Gerakan Jihad Islam di Palestina mengutuk kunjungan Netanyahu ke Arab Saudi. Dikatakan dalam pernyataannya “Apa yang diungkapkan oleh media zionis dianggap sebagai kejatuhan politik, pemutusan hubungan kerja dan pengkhianatan terhadap al-Quds, Mekkah dan Madinah”.
Sementara itu, Front Pembebasan Palestina mengatakan bahwa kunjungan ini dilakukan dalam kerangka “upaya Amerika – zionis untuk memperluas jangkauan normalisasi antara negara-negara Arab dan negara musuh israel”. Pada pertengahan September, UEA dan Bahrain menandatangani dua perjanjian untuk menormalisasi hubungan diplomatik dengan penjajah israel, dengan mediasi AS di Washington. Perjanjian itu dikutuk secara luas oleh faksi-faksi dan otoritas Palestina serta menganggapnya sebagai “pengkhianatan dan tikaman” di belakang rakyat Palestina.