Ankara – Presiden Turki Recep Thayyib Erdogan memberi hadiah sebuah buku yang berjudul “Penjajahan Abad Ini : Palestina di bawah ancaman rencana sepihak” kepada presiden Pakistan Arif Alawi dan Perdana Menterinya Imran Khan saat berkunjung di Islamabad, seperti yang dilansir oleh Anadolu Turki, (17/2/2020).
Pernyataan ini disampaikan oleh Departemen Komunikasi Kepresidenan Turki, yang menyiapkan buku dalam bahasa Turki, Inggris dan Arab dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan masalah Palestina.
Buku itu juga memuat pernyataan para pemimpin negara, dan pernyataan organisasi internasional terkait rencana tersebut, serta posisi Turki di dalamnya.
Departemen Komunikasi Kepresidenan Turki Fahruddin Al Thoun menjelaskan sikap turki menurut sejarahnya selalu menolak pencaplokan wilayah Palestina oleh penjajah israel dan ini persis dengan isi yang ada dalam deal of the century, dan dikuatkan dengan pernyataan Presiden Erdogan : “Rencana yang telah di umumkan tidak akan menghasilkan solusi dan perdamaian, rencana tersebut telah mengesampingkan hak-hak warga Palestina dan melimpahkan Legitimasi terhadap penjajahan israel. Al Quds adalah tempat suci bagi umat Islam, dan tidak mungkin menerima rencana yang akan menyerahkan Al Quds kepada penjajah israel.
Al Thaoun menambahkan bahwa usulan ini telah melanggar hukum Internasional dan keputusan dewan keamanan PBB, dengan ini maka jelas rencana ini akan gagal dan tidak mungkin di realisasikan.
Tidak boleh terjadi penjajahan serta menyakiti atau bahkan penghancuran masal yang nanti akan di alami oleh rakyat Palestina selama ber abad-abad, sebagaimana tidak mungkin merealisasikan rencana perdamaian kecuali dengan menghormati ketentuan norma-norma internasional dimana hak-hak rakyat Palestina harus terpenuhi.
Presiden Erdogan mengakhiri lawatannya di islamabad pada hari jum’at sore dan kunjungan ini berlangsung hingga 2 hari di mana ia berpartisipasi dalam usaha-usaha dewan kerja sama strategis tingkat tinggi keenam antara kedua negara.
Pada 28 Januari yang lalu trump telah mengumumkan rencana untuk pendirian Negara Palestina dalam sebuah gambar, terlihat jembatan-jembatan dan terowongan-terowongan yang saling menghubungkan dan Ibu Kotanya berada di bagian Al Quds timur dan menjadikan Kota Al Quds yang terjajah menjadi ibu kota bagi penjajah israel ditengah-tengah penolakan arab dan negara-negara lainnya. (sb/wm)