Pada tahun 1967 M penjajah Zionis menduduki wilayah Sinai (Mesir) dan Jalur Gaza. Meskipun pada akhirnya perang terjadi di tahun 1973 M, namun wilayah Sinai belum dapat kembali ke pangkuan Mesir.
Kemudian diadakan beberapa pembicaraan dan diskusi hingga tahun 1977 M, dimana Presiden Mesir Anwar Sadat mengunjungi negara penjajah “Israel” dan berbincang di Knesset Yahudi untuk membuktikan keseriusan Mesir dalam perdamaian.
Dan dialah Presiden negara Arab pertama yang mengunjungi negara penjajah (secara implisit mengakui keberadaannya).
Camp David:
Pada tahun 1978 M, dibentuklah perjanjian damai antara Presiden Mesir “Anwar Sadat” dan mantan Perdana Menteri Israel “Menachem Begin” setelah 12 hari perundingan di rumah peristirahatan kepresidenan ‘Camp David’ di Maryland, dekat ibukota Amerika Serikat (Washington), hal tersebut berlaku sebab negosiasi dan penandatanganan perjanjian di bawah pengawasan mantan Presiden Amerika Sarikat “Jimmy Carter”.
Poin Perjanjian:
- Tepi Barat dan Jalur Gaza: penarikan warga pendudukan (pemukim) Israel di daerah yang telah ditentukan pada resolusi 242, padahal resolusi tersebut tidak jelas dan tentu saja belum dilaksanakan.
- Hubungan Negara Mesir dan Negara penjajah: telah berhasil diselenggarakan perjanjian damai Mesir-Israel pada tahun 1979 M.
- Hubungan Negara penjajah dan beberapa Negara Arab: terutama Lebanon, Suriah dan Yordania untuk mencapai perdamaian yang komprehensif dengan negara-negara tersebut.
- Poin yang paling penting adalah perjanjian damai Mesir-Israel tahun 1979 M.
- Mengakhiri kondisi perang antara Negara Mesir dan Negara penjajah.
- Kembalinya wilayah Sinai ke pangkuan Negara Mesir dan beberapa pos-pos militer.
- Memastikan kapal Israel melintasi wilayah Sinai dan Selat Tiran dalam keadaan damai dan aman.
Hasil Perjanjian:
- “Israel” mendapatkan pengakuan resmi pertama oleh negara Arab.
- Kedua presiden (Mesir-Israel) mendapat Hadiah Nobel Perdamaian.
- Kedua Negara meningkatkan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
- Negara Mesir dan Negara Penjajah mendapatkan kucuran bantuan ekonomi dan militer yang banyak dari Amerika sesuai dengan perjanjian.
- Kembalinya ladang minyak ‘Abu Rhodes’ di barat Sinai ke pangkuan negara Mesir.
- Membuka kesepakatan dan mengakhiri kondisi perang dengan menyiapkan proyek pengembangan wisata Mesir, khususnya wilayah Sinai.
- Mesir menyiakan Palestina, sebagai Negara Arab yang paling kuat saat itu untuk mendukung Palestina.
- Negara-negara Arab menolak perjanjian dan mengeluarkan Mesir dari Liga Arab pada tahun 1979 M kemudian kembali bergabung pada tahun 1989 M.
- Anwar Sadat dibunuh oleh Khalid Islambouli pada tahun 1981 M.
Palqa.com