Ada ungkapan satire, “kenapa mesti jauh-jauh kurban di Palestina?” Sementara yang disekitar kita saja masih membutuhkan. Mungkin dari sebagian kita banyak yang mengiyakan ungkapan satire ini. Apalagi bantuan berupa hewan kurban yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga, karena alasannya, masih banyak anak-anak yatim dan orang-orang miskin yang kurang gizi di nusantara.
Setidaknya ada beberapa hal, mengapa kita harus tetap membantu rakyat Palestina terlebih pada Hari Raya Idul Adha yang akan datang. Mengingat saudara-saudara seiman dibelahan bumi lainnya yang sedang terkena musibah, baik itu penjajahan yang seperti terjadi di Palestina, ataupun konflik bersenjata yang terjadi dibeberapa negara seperti Syam dan wilayah Asia lainnya.
Khusus terkait dengan Palestina, alasan pertama, Palestina adalah menjadi Kiblat pertama kaum muslimin di dunia, tepatnya di Masjid Al Aqsha yang diberkahi. Di tempat itulah peristiwa bersejarah Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Kemudian kedua, sesuai dengan pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang mengatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak seusai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Alasan ketiga, Palestina melalui muftinya Syekh Amin Al Husaini, yang mendukung kemerdekaan Indonesia untuk disegerakan dari tangan penjajah. Keempat, ada jejak pengukir Jepara Jawa Tengah, yang telah membuat ulang mimbar Nurudin Zanky pada tahun 2003 dan dibawa ke Masjid Al Aqsha dari Yordania pada tahun 2007. Sebagai info mimbar Nurudin Zanky yang lama sempat dibakar oleh pemuda yahudi radikal Denis Michael Rohan pada tahun 1969.
Dan alasan terakhir, Jalur Gaza Palestina telah diblokade selama 13 tahun dan tidak banyak negara yang peduli terhadap masalah kehidupan di ‘penjara terbesar di dunia’ abad modern ini.
Alasan diatas menjadi lengkap, saat kepedulian kita ditunjukkan saat Hari Raya Idul Adha, mengapa? Karena bagi kaum muslimin di timur tengah dan jazirah arab, Hari Raya Idul Adha adalah hari raya yang sangat besar dan lama. Itulah sebabnya, kantor-kantor berita arab, jika masuk Idul Adha, untuk mengupdate berita biasanya baru dipekan kedua dari Idul Adha. Hal ini karena mereka memperpanjang masa liburan untuk merayakannya.
Pentingnya Qurban di Palestina
Lalu, apa yang menjadi penting kita berqurban disana? Setidaknya beberapa alasan, pertama blokade yang luar biasa di Jalur Gaza Palestina. Belum lebih dari 2/3 keluarga Palestina mengalami krisis pangan, dan kebutuhan hidupnya mengandalkan bantuan dari lembaga kemanusiaan. Tercatat di UNWRA (lembaga PBB yang mengurus pengungsi Palestina) pada tahun 2018 lebih dari 5 juta jiwa warga Palestina berstatus sebagai pengungsi. Mereka sangat membutuhkan bantuan dari kita sebagai saudaranya.
Melalui momen qurban, kita bisa berbagi kebahagiaan kepada sesama saudara seperti orang-orang Indonesia saat merayakan hari kemenangan. Momen qurban juga bisa jadi sarana pemberdayaan, yang mana hewan qurban dari peternak Palestina kita beli. Momen qurban adalah bentuk cinta sesama saudara muslim untuk menjaga tradisi di bumi para Nabi yang telah diajarkan oleh Nabi Ibrahim as.
Di Indonesia, bagi mereka yang dhu’afa, sejatinya tugas pemerintah membantu mereka, dan masih banyak lembaga-lembaga kemanusiaan lainnya yang concern akan hal ini. Dan tentunya dananya juga bersumber dari masyarakat Indonesia yang dermawan. Alhamdulillaah, Indonesia tidak pernah mengalami blokade dan konflik bersenjata sampai saat ini. Masyarakat Indonesia bisa mendapatkan apapun dari buminya yang gemah ripah loh jinawi, sehingga insya Allah hewan qurban-pun mudah didapat.
Maka dari itu, masihkah kita menutup mata seraya mengaminkan “kenapa mesti jauh-jauh qurban di Palestina?” Barangkali, bisa saja tahun ini qurbanmu ada di Palestina.
Oleh : Zakaria Maulana Alif