Kehancuran bangsa Yahudi menurut Al-Qur’an, Hadis, Taurat dan Fakta Terkini.
Penaklukan khaibar dan berakhirnya peran Yahudi di jazirah Arabia secara menyeluruh
Allah SWT berfirman:
فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ أُولَاهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَنَا أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجَاسُوا خِلَالَ الدِّيَارِ وَكَانَ وَعْدًا مَفْعُولًا (الإسراء5)
Artinya : “Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana“. (QS. Al-Israa;5)
Mulai terbitnya cahaya Islam dan lahirnya Nabi Muhammad SAW, kaum Yahudi telah membuat makar siang dan malam hari untuk melawan agama Islam dan Nabi Muhammad SAW. Kondisi seperti ini membuat Nabi Muhammad SAW, memutuskan untuk memerangi mereka di tempat tinggal mereka sendiri. Peperangan yang pertama kali dimulai di Khaibar. Ia merupakan Orsyaleem-nya Yahudi di kota Madinah. Dari sinilah semua konspirasi dimulai dan ular-ular keturunan Yahudi bertolak. Tempat ini adalah otak yang mengatur rencana dan strategi Yahudi dalam melakukan perlawanan terhadap agama Islam ketika itu. Khaibar adalah pusat konspirasi yahudi melawan Rasulullah saw dan umat Islam.
Jarak Khaibar dari kota Madinah kurang lebih tujuh puluh mil dari sebelah utara. Pada masa Nabi Muhammad SAW, tempat ini merupakan basisnya orang Yahudi. Ia dikelilingi oleh benteng-benteng yang kuat dan kokoh. Selain itu, Khaibar mencakup divisi batalyon yang di dalamnya terdapat tiga benteng yaitu: benteng Qumush, Al-Wathih, Ash-Shulalim. Dan divisi infanteri dan penyusup yang di dalamnya terdapat beberapa benteng di antaranya, Na’im, Nazar, Qol’ah Zubair, Aba’, Ash Sho’b bin Mu’adz.
Keberadaan orang Yahudi di Khaibar membuat kota ini menjadi kaya yang penuh dengan harta rampasan perang. Hal ini dikarenakan orang Yahudi sangat berambisi dalam mengumpulkan harta dan kekayaan. Akan tetapi bukan itu yang menjadi tujuan kaum muslimin. Yang menjadi tujuan utama kaum muslimin adalah melakukan penawanan terhadap orang Yahudi yang telah berulang kali berupaya melakukan pembunuhan terhadap Nabi Muhammad SAW. Mereka adalah pihak yang menciptakan koalisi untuk melakukan perlawanan terhadap agama Islam. Dan mereka adalah orang-orang yang mengira bahwa benteng-benteng mereka dapat memberikan perlindungan. Mereka adalah orang-orang yang menyangka bahwa mereka memiliki kekuatan dan kekuasaan yang besar. Akan tetapi sebenarnya mereka adalah para pengecut dan tidak memiliki keberanian.
Pada mulanya Nabi Muhammad SAW, telah mengumumkan bahwa tidak ada yang boleh berangkat untuk berperang kecuali orang yang betul-betul menginginkannya. Dan ternyata tidak ada yang berangkat kecuali mereka yang telah berbai’at di bawah pohon. Mereka berjumlah seribu empat ratus orang. Salman bin Al-Aqwa’ berkata: ”Kami berangkat bersama Nabi Muhammad SAW menuju Khaibar pada malam hari. Kemudian seorang penduduk Khaibar berkata kepada ’Amir, ”Wahai ’Amir, apakah engkau tidak memberikan ucapan selamat kepada kami?” ’Amir adalah seorang penyair. Lalu ia singgah di kaum tersebut sambil berkata :
Wahai Tuhanku, kalau bukan karena Engkau niscaya kami tidak mendapatkan petunjuk, dan kami tidak bersedekah dan juga tidak akan sembahyang
Maka ampunilah
Maka Rasulullah SAW bersabda: ”Siapakah pengendara ini?”. Mereka menjawab, ”Dia adalah ’Amir bin Al-Aqwa”. Lalu Rasul SAW bersabda: ”Semoga Allah merahmatinya”. Dan seorang penduduk Khaibar berkata:” aku telah mewajibkannya wahai Nabi Allah (seandainya kamu tidak memberikan keringan kepada kami). Al-Bhkhori bab Gazwah Khaibar)
Dalam riwayat Muslim disebutkan (Mereka mengetahui bahwa Rasulullah SAW tidak memberikan ampunan kepada seseorang melainkan apabila dia telah bersyahadat, dan hal ini terjadi pada perang Khaibar).
وفوجئ أهلها بهم وهم في طريقهم إلى أعمالهم ، فقالوا : محمد والخميس !! فقال الرسول صلى الله عليه وسلم : { الله أكبر خربت خيبر ، إنا إذا نزلنا بساحة قوم فساء صباح المنذرين}.
Adalah Rasulullah SAW, apabila ingin memerangi suatu kaum, maka ia memilih waktu pagi setelah melaksanakan shalat Fajar. Suatu ketika kaum Yahudi keluar dari rumah mereka untuk berkebun di ladang mereka, lalu tanpa disangka-sangka mereka dikejutkan dengan pasukan kaum muslimin yang dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW. Mereka pun ketakutan dan lari terbirit-birit seperti Keledai menuju kaum mereka seraya berteriak, ”Muhammad…Demi Allah dan Muhammad saw datang dengan tentaranya!!!” Lalu Rasulullah SAW berkata: ”Maha Besar Allah, Khaibar telah dihancurkan, Maha besar Allah Khaibar telah dihancurkan”. (Sesungguhnya apabila kami turun di wilayah suatu kaum maka alangkah buruknya pagi itu bagi orang-orang yang memberi peringatan).
ولقد أوصى الرسول صلى الله عليه وسلم علياً بأن يدعو اليهود إلى الإسلام قبل أن يداهمهم ، وقال له : { فوالله لأن يهدي الله بك رجلاً واحداً خير لك من أن يكون لك حمر النعم}. وعندما سأله علي : يا رسول الله ، على ماذا أقاتل الناس ؟ قال : { قاتلهم حتى يشهدوا أن لا إله إلا الله وأن محمداً رسول الله ، فإذا فعلوا ذلك منعوا منك دماءهم وأموالهم إلا بحقها وحسابهم على الله}.
Nabi Muhammad saw memerintahkan kepada Ali bin Abi Talib agar menyeru mereka untuk memeluk Islam sebelum menghadapi mereka, Nabi bersabda” Demi Allah sekiranya Allah memberikan petunjuk kepada seseorang karena usahamu itu lebih baik bagimu daripada onta merah (simbul harta yang paling berharga). Dan ketika Ali bertanya kepada Nabi saw, atas dasar apa aku memerangi mereka ya Rasulallah?: Nabi menjawab: perangilah mereka sehingga bersaksi bahwasannya tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, apabila mereka telah melakukan itu maka terjagalah harta dan darahnya kecuali dengan hak Islam dan perhitungannya terserah Allah”
Kemudian Kaum muslimin mulai melakukan penyerangan terhadap benteng-benteng pertahanannya setelah mereka menolak ajakan masuk Islam. Peperangan dimulai dengan adu ketangkasan dari kedua belah pihak. Maka pada saat itu prediksi Nabi Muhammad menjadi kenyataan ketika Amir bin Akwa’ berduel dengan pendeta pemimpin mereka. Amir hampir saja membunuhnya, akan tetapi pedang yang digunakannya mengenai dirinya sendiri. Sesaat setelah itu Rasulullah SAW mendapatkan kabar gembira tentang kesyahidannya. Beberapa saat kemudian, Ali bin Abi Talib ra menantangnya sambil berkata :
”Aku adalah seorang yang diberi nama Haidar oleh ibuku, yang seperti serigala hutan yang tajam pandangannya yang akan tepat untuk memenuhi sasaran ”
Sebelum pendeta itu sempat berduel dengan Ali ra. Ali terlebih dahulu menebas kepalanya sampai terbunuh. Lalu kaum muslimin bertakbir, dan kemenangan berada di pihak kaum muslimin. Setelah itu kaum muslimin meraih kemenangan berturut-turut atas kaum Yahudi dan berhasil menaklukkan benteng pertahanan yang tersisa di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. Sejak itu berakhirlah peran yahudi di jairah Arabia. Khaibar-Khaibar ya Yahud jaisu Muhammad bada’a ya’ud. Wahai kaum yahudi ingatlah peristiwa Khaibar yang menyuramkan wajah kalian secara menyeluruh, ketahuilah tentara-tentara Muhammad saw sudah berdatangan.(bersambung…)
Penulis: Dr. Muqoddam Cholil, MA