halopalestina.com – Ramallah. Gerakan Boikot, Divestasi dan Sangsi (BDS), pada Ahad Kemarin (11/1/2021), menyerukan untuk mengintensifkan kampanyenya untuk menghadapi penjajah israel pada tahun 2021, seperti yang dilansir oleh laman situs bernama.com, Senin (11/1/2021).
Dalam laporan tahunnya yang dilansir oleh kantor berita Anadolu Turki, BDS mengatakan menghadapi gelombang normalisasi dengan penjajah israel, membutuhkan upaya bersama untuk menjaga permasalahan-permasalahan Palestina.
Pada tahun 2020, 4 negara arab telah mengumumkan kesepakatan normalisasi dengan penjajah israel. Gelombang normalisasi ini dimulai oleh Uni Emirat Arab (UEA) dan diikuti oleh Bahrain, Sudan dan Maroko. Hal ini serupa dengan normalisasi yang dilakukan oleh Mesir dan Yordania pada tahun 1979 dan 1994.
BDS menyerukan untuk mendesak penjajah israel agar membayar atas kejahatan-kejahatannya terhadap orang-orang Palestina. Slogan yang diusung oleh BDS pada tahun 2021 yaitu akhiri penjajahan dan rezim kolonial zionis israel. Kantor berita Anadolu Turki melansir bahwa pendukung BDS telah bertambah sekitar 100 orang seniman arab, termasuk di dalamnya orang-orang Palestina. Mereka berjanji untuk memboikot semua kegiatan-kegiatan budaya yang disponsori oleh UEA, sebagai tindakan penolakan atas normalisasi dengan penjajah israel.
Gerakan BDS berdiri pada tahun 2005, gerakan yang dipimpin oleh orang-orang Palestina dengan tujuan mengakhiri dukungan internasional bagi penjajahan israel terhadap Palestina, serta menekan penjajah israel agar mematuhi seluruh hukum internasional yang berlaku. (wm)