Dalam wawancara dengan salah satu stasiun berita Skynews berbahasa Arab, Selasa (8/8) Presiden Suriah Bashar al Assad secara terbuka menyampaikan sikapnya terhadap Hamas yang dahulu memiliki kantor resim di Damaskus. Hamas sendiri keluar dari Damaskus tahun 2012, saat perang saudara di Suriah semakin memanas. Asad menyebut dirinya tidak memiliki kepentingan dari Hamas untuk membuka kembali perwakilannya seperti dulu. Karena Hamas menurutnya tidak memiliki tentara atau pun pasukan, yang dapat membela kepentingannya dalam konflik dalam negeri Suriah.
Asad mengatakan hubungan dengan Hamas ada karena memiliki kesamaan dalam hal memusuhi Israel. Selama ini dirinya memihak Palestina karena memiliki keinginan, agar bangsa Palestina kembali mendapatkan haknya. Melalui laman situs paltimeps.ps, Ahad (13/8) Biro LN Hamas, Musa Abu Marzuq mengatakan, dalam waktu dekat kantor perwakilan Hamas akan kembali dibuka di Damaskus. Ia juga menjelaskan, pembicaraan strategis tengah dilakukan Hamas dengan pemangku kebijakan di Irak dan juga Arab Saudi.