Palestina – Data Biro Pusat Statistik Palestina menunjukkan bahwa meningkatnya angka pengangguran di wilayah Palestina menjadi 27% di paruh kuartal kedua tahun ini, yang sebelumnya pada kuartal pertama berada di angka 25%, seperti yang dilansir oleh safa.news pada hari Kamis (10/9/2020).
Dalam laporan triwulan tahunan, statistik tersebut mengatakan bahwa bidang pekerjaan adalah sektor yang paling terdampak akibat wabah virus corona. Hal itu tercatat pada Mei lalu, dimana saat pertama kali pengumuman darurat kesehatan dan penerapan langkah-langkah pemerintah untuk membatasi penyebaran wabah corona itu, termasuk menghentikan penuh aktivitas ekonomi selama 2 bulan.
Menurut data tersebut, tingkat pengangguran antara Tepi Barat dan Jalur Gaza masih terlalu besar. Data tersebut menunjukkan bahwa 49% di Jalur Gaza berbanding dengan 15% di Tepi Barat. Jumlah Pengangguran mencapai 321.400 orang di kuartal kedua tahun 2020, dengan rincian 203.200 orang di Jalur Gaza dan 118.200 orang di Tepi Barat. Berdasarkan gender, persentase jumlah pengangguran pria di Palestina yaitu 23% berbanding dengan 41% perempuan. (wm)