Allah SWT telah berfirman:
وَقُلْنَا مِنْ بَعْدِهِ لِبَنِي إِسْرَائِيلَ اسْكُنُوا الْأَرْضَ فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الْآخِرَةِ جِئْنَا بِكُمْ لَفِيفًا (الإسراء104) وَبِالْحَقِّ أَنزَلْنَاهُ وَبِالْحَقِّ نَزَلَ وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا مُبَشِّرًا وَنَذِيرًا (الإسراء105)
Artinya : “Dan kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil: “Diamlah di negeri ini, Maka apabila datang masa berbangkit, niscaya kami datangkan kamu dalam keadaan bercampur baur (dengan musuhmu )”. Dan kami turunkan (Al–Quran) itu dengan sebenar-benarnya dan Al–Quran itu Telah turun dengan (membawa) kebenaran, dan kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan”. (QS.Al-Isra’ : 104-105)
Tidak diragukan lagi bahwa persoalan Palestina membuat dunia dan seisinya menjadi sibuk. Khususnya agresor Yahudi yang hampir setiap hari membuat tragedi dan kejahatan di atas tanahnya yang suci. Ketika semua itu terjadi dunia menjadi buta, tuli dan membisu. Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) organisasi yang membuat kebijakan atas semua negara dengan selain hukum-hukum Allah, di mana ia dikendalikan oleh segelintir orang kafir dan keji, termasuk oleh hak veto yang dimiliki oleh negara-negara yang berkuasa atas bangsa-bangsa lainnya, dicegah untuk menetapkan suatu fakta atau menetapkan perkara tertentu. Karena Yahudi berada di belakang mereka. Sampai hari ini PBB tidak pernah membuat keputusan yang berdiri dibelakang Palestina apalagi terhadap umat Islam.
Pada saat itu PBB tidak lain adalah boneka yang digerakkan seperti boneka dalam drama wayang golek yang digerakkan oleh tangan tersebunyi. Di tengah kelalaian ini orang Yahudi dari segala penjuru berbondong-bondong menuju tanah yang dijanjikan (menurut keyakinan mereka).
Migrasi Yahudi ke Palestina pertama kali terjadi pada tahun 1882 M-1903 M. Mereka berjumlah 25.000 orang. Mereka inilah yang disebut dengan leluhur pertama atau dewan tertinggi. Oleh karena itu kita menemukan sebuah perusahaan penerbangan Israel yang bernama perusahaan tinggi. Di dalam semua itu terdapat hikmah dan tujuan bagi bangsa Yahudi.
Tempat pendaratan mereka adalah Al-Quds yang mulia, Tabaria dan Hebron. Di sana mereka memulai aktifitas busuk dengan membeli tanah, menyebarluaskan prostitusi dengan menjual gadis-gadis Israel kepada orang Arab, bisnis perdagangan, riba, penipuan, mengedarkan minuman keras, mendorong seni perfilman, drama, musik dan balet. Pertama kali dalam sejarah hidup bangsa Yahudi, ada seorang Yahudi yang memiliki perhatian dengan pertanian. Tanah yang pertama kali ia beli adalah sekolah pertanian yang terletak di perbatasan kota Yafa’.
Tanah itu dibeli oleh seorang Yahudi berkewarganegaraan Prancis yang bernama Rutfseld. Ia adalah orang terkaya di zamannya. Tanah itu ia beli agar menjadi batu bata pertama di tanah Palestina. Yahudi bodoh ini bermimpi untuk mengumpulkan rekan-rekannya yang datang dari segala penjuru untuk tinggal di Palestina. Ia memulai mimpinya dengan memperhatikan bidang pertanian dan membangun perusahaan, perkotaan dan sekolah-sekolah. Semua itu ia lakukan untuk mempersatukan lebih dari tujuh puluh ras dari segala penjuru dunia dalam satu bejana, yaitu bejana Yahudi.
Migrasi Yahudi terus berlanjut dari berbagai tempat di muka bumi ini. Dari Mesir, Yaman, Eropa, India, Brazil, Amerika, Rusia, Rumania, Maroko, Aljazair, Ethiopia, Irak, dan dari negara lainnya. Akan tetapi mereka tinggal di negara tersebut dalam keadaan takut. Mereka lalu mengendalikan boneka para hakim yang tidak berhukum dengan syari’at Nabi Muhammad SAW, meski mereka mengaku beragama Islam. Adapun di negara lainnya bangsa Yahudi berada dalam keadaan yang sama. Mereka licik seperti ular dalam mewujudkan impian mereka yang tersembunyi.
Adalah konspirasi Inggris merupakan tonggak utama bagi Israel. Di mana Inggris telah berhasil meloloskan perjanjian Ballford pada tahun 1917 M. Lewat perjanjian inilah, tiga ratus ribu orang Yahudi berhasil pindah sepanjang tahun 1922 M – 1939 M.
Inggris berhasil menduduki Palestina pada akhir tahun 1917 M. Pada saat itu para pendeta dan orang Nasrani menyambut Pangeran Inggris, Lord Levi dengan penuh suka cita, layaknya ia adalah Isa Al-Masih bin Maryam. Dan ini merupakan bukti pengkhianatan budak-budak salib terhadap Palestina.
Demikianlah sikap orang Nasrani dalam setiap agresi penjajahan terhadap negara-negara Islam. Sesungguhnya Hertzl telah menerbitkan bukunya yang berjudul ’Negara Yahudi’ pada tahun 1895 M. Israel berhasil mendapatkan kesempatan untuk melakukan penyusupan di bawah bayang-bayang penjajahan Inggris terhadap Palestina. Pada saat itu bangsa Yahudi telah menyusupkan imigrannya dari Eropa sebanyak lima puluh ribu orang. Aksi penyusupan ini disebut dengan gerakan Ar Ruwwad. Cara yang mereka gunakan dalam membeli tanah dan rumah-rumah adalah dengan cara menjual senapan angin plus dengan menggunakan jasa wanita dan harta untuk melemahkan jiwa sebagai bentuk penipuan dan ancaman. Anggota Mason Prancis memainkan peran yang sangat penting dalam menguatkan wewenang Inggris dalam membagi dunia dalam perjanjian Siks Pycot pada tahun 1916 M, bahwa Palestina memiliki kekhususan dari negara-negara Syaam.
Pada tahun berikutnya yaitu 1917 M, Menteri Luar Negeri Inggris memutuskan hasil perjanjian Balfourd untuk memberikan hak kewarganegaraan kepada orang Yahudi di bumi Arab Palestina. Setelah itu, perpindahan Yahudi ke Palestina berlangsung secara terang-terangan di bawah perlidungan Inggris. Maka bertambahlah jumlah orang Yahudi dari 50.000 orang menjadi 600.000 orang pada tahun 1948 M. Dan seterusnya, perpindahan ini diikuti oleh perpindahan berikutnya dari berbagai penjuru dunia. Maha Benar Allah dengan firmannya: ”
فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الْآخِرَةِ جِئْنَا بِكُمْ لَفِيفًا (الإسراء104)
Artinya : ”Maka apabila datang masa berbangkit, niscaya kami datangkan kamu dalam keadaan bercampur baur (dengan musuhmu)”.(QS.Al-Isra:104)
Kemudian Allah SWT menyelamatkan Musa dan Bani Israel dan memerintahkan agar mendiami negeri yang telah dijanjikan kepada mereka sampai waktu yang ditentukan. Jika telah sampai waktu itu, mereka akan diwafatkan kemudian dibangkitkan kembali pada hari kiamat untuk menetapkan keputusan yang paling adil di antara mereka. Perbuatan baik akan dibalasi dengan pahala yang berlipat ganda sedang perbuatan yang mungkar akan dibalasi dengan siksa neraka. Itulah penafsiran para ulama’ terdahulu dalam kitab tafsir mereka semisal Ibn Kathir.
Sebagian ulama zaman sekarang menafsirkan tanpa mengingkari penafsiran para ulama salaf, “jikna bikum lafifa” kami datangkan kamu dalam keadaan bercampur baur dari berbagai bangsa. Bahwasannya orang-orang yahudi sekarang didatangkan Allah ke Palestina dari seluruh dunia untuk diperangai umat Islam karena kedurhakaannya kepada Allah dan dimusnahkan sampai waktu yang ditentukan oleh Allah.
(Bersambung…)
Penulis: DR. Muqoddam Cholil, MA