Gaza- Pusat hak asasi manusia Palestina mengatakan bahwa otoritas penjajah Israel terus menyemprot tanah pertanian di daerah perbatasan Jalur Gaza dengan bahan kimia berbahaya, yang menyebabkan kerusakan tanaman, serta merusak lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Kamis (24/10/2019), Al Mezan Center mengatakan, “Israel telah menyemprotkan bahan kimia berbahaya pada lahan pertanian di sepanjang pagar keamanan yang memisahkan (Jalur Gaza dengan wilayah yang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948) selama lima tahun terakhir, sekitar 30 kali.”
Pesawat penjajah Israel terbang di ketinggian rendah sekitar 20 meter di atas tanah, dan menyemprotkan bahan kimia berbahaya hingga ke wilayah Jalur Gaza sejauh kurang lebih 700-1200 meter.
Luas lahan pertanian yang terdampak akibat penyemprotan bahan kimia berbahaya ini sekitar 7.268.000 Meter Persegi.
Tak hanya itu, hal ini juga memiliki dampak yang berbahaya jika tanaman itu dikonsumsi lewat mulut karena mengandung zat beracun. Salah satu kandungannya zat beracun itu ada yang bisa menyebabkan penyakit kanker.
Zat beracun ini juga mempengaruhi peternakan di gaza, sehingga beberapa bayi domba yang lahir dalam keadaan cacat dan meninggal. Para peternak menderita kerugian besar dengan meningkatnya dua kali lipat biaya pemeliharaan ternak-ternak mereka, karena harus membeli makanan untuk ternak mereka dikarenakan tidak bisa lagi menggembalakan kambing mereka di lahan-lahan yang menjadi sasaran penyemprotan.
Alasan Penjajah Israel menggunakan bahan kimia yang berbahaya, di area pagar di sekitar Jalur Gaza, untuk mencegah tanaman tumbuh, dan membiarkan daerah tersebut kosong sehingga pasukan militer penjajah Israel bisa memantau dengan baik.
Sumber: palinfo.com