Amman – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan pelatihan di bidang pengawasan obat untuk Palestina. Program bertajuk Good Regulatory Practice in Medicine ini juga juga diisi dengan bantuan kemanusiaan di kamp Talbieh di Amman, Yordania.
Sejak 2008, Indonesia telah menyediakan tidak kurang dari 177 program pembangunan kapasitas di bawah kerangka Kerja sama Selatan-Selatan (KSS).
Program ini ditujukan untuk hampir 2.000 warga Palestina, mencakup berbagai sektor yakni keuangan, kesehatan, tata kelola pemerintahan yang baik, pemberdayaan perempuan, pelatihan diplomatik, hingga pariwisata.
Kegiatan di bawah kerangka KSS ini diikuti oleh enam orang peserta dari Palestina dengan beragam keahlian untuk mendorong pengembangan sistem pengawasan obat di Palestina.
“Tujuan utama pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas regulator Palestina dan Yordania dalam memastikan produk yang dipasarkan di Palestina aman, berkhasiat, dan berkualitas baik,” kata Penny. Hadir dalam pembukaan pelatihan Duta Besar Republik Indonesia untuk Amman Andy Rachmianto dan Deputy Chief of Mission Kedutaan Besar Palestina untuk Yordania Harem Kayed.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Amman, Yordania Andy Rachmianto menyatakan bahwa kepedulian masyarakat Indonesia kepada Palestina tidak akan pernah surut. “Kegiatan KSS yang dilakukan BPOM ini merupakan bukti bahwa Indonesia selalu bersama Palestina dalam segala aspek kehidupan masyarakat dan pemerintahan,” kata dia.
Sumber: iNews.id