Setengah dari murid tidak masuk sekolah di sebuah sekolah dasar di Tepi Barat yang diduduki israel pada hari Selasa, sehari setelah sekolah tersebut diserang oleh pemukim ilegal Yahudi dengan tongkat kayu dalam kekerasan yang meningkat sejak perang Gaza meletus, Reuters melaporkan.
Jenis serangan ini, yang melukai tujuh orang menurut pejabat Palestina, telah menguji kesabaran sekutu israel, termasuk Amerika Serikat, yang telah menyerukan pengekangan di Tepi Barat saat jumlah korban tewas meningkat di Gaza dan konflik menyebar di Timur Tengah.
Sebuah video yang direkam oleh aktivis israel dan diunggah di media sosial menunjukkan sekelompok pemuda memukul orang-orang yang berteriak di halaman Sekolah Al-Ka’abneh selama penyerangan di daerah Badui dekat Jericho pada hari Senin.
“Setengah dari siswa hari ini tidak datang ke sekolah karena keadaan ketakutan dan teror yang mereka alami kemarin akibat serangan pemukim terhadap sekolah tersebut,” Ahmed Nasser, seorang pejabat di Kementerian Pendidikan Palestina, mengatakan kepada Reuters.
Kekerasan terhadap desa-desa Palestina meningkat bahkan sebelum pecahnya perang Gaza, karena pembangunan permukiman telah menyebar tak terkendali di Tepi Barat.
Warga Palestina dan kelompok hak asasi manusia secara teratur menuduh pasukan israel hanya berdiam diri saat serangan terjadi dan terkadang bahkan ikut campur. Tindakan hukum terhadap pemukim yang melakukan kekerasan jarang dilakukan.
“Tentara datang bersama para pemukim, kami berlari dan bersembunyi di kelas bersama seorang guru, dan tidak kembali ke kelas. Dia menyuruh kami untuk tetap bersembunyi di bawah meja, kami tetap di bawah meja dan dia menyuruh kami untuk diam,” kata siswa, Malak Mlehat.
Negara-negara, termasuk Amerika Serikat, telah mulai menjatuhkan sanksi kepada individu dan menghadapi tekanan untuk berbuat lebih banyak dan mengekang perluasan permukiman di tanah yang diinginkan Palestina sebagai inti dari negara merdeka di masa depan, bagian penting dari solusi dua negara yang disukai oleh negara-negara Barat.
Pada saat yang sama, Tepi Barat telah menyaksikan penyisiran hampir setiap hari oleh pasukan israel yang melibatkan ribuan penangkapan dan baku tembak rutin antara pasukan keamanan dan pejuang Palestina.
Lebih dari 703 warga Palestina telah tewas di Tepi Barat sejak serangan yang dipimpin Hamas terhadap israel pada 7 Oktober tahun lalu, termasuk para pejuang dan warga sipil tak bersenjata, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Pada periode yang sama, sekitar 40 tentara dan warga sipil israel telah tewas dalam serangan oleh warga Palestina atau dalam bentrokan dengan para pejuang, menurut angka-angka dari badan keamanan dalam negeri israel.
Sebagian besar negara menganggap pemukiman Yahudi yang dibangun di tanah yang diduduki israel dalam perang Timur Tengah tahun 1967 sebagai ilegal, dan perluasannya selama beberapa dekade telah menjadi salah satu masalah yang paling diperdebatkan antara israel, Palestina, dan masyarakat internasional. israel mengutip hubungan alkitabiah, historis, dan politik dengan wilayah tersebut.
Sumber: Middle East Monitor