Orang-orang di Gaza hanya makan satu kali setiap dua hari karena 83 persen bantuan makanan yang dibutuhkan tidak sampai ke daerah kantong yang dikepung itu karena blokade israel, kata organisasi-organisasi bantuan (17/9/2024).
“Sementara serangan militer israel di Gaza meningkat, makanan yang menyelamatkan nyawa, obat-obatan, perlengkapan medis, bahan bakar, dan tenda telah secara sistematis diblokir untuk masuk selama hampir setahun,” kata sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh 15 organisasi termasuk CARE International, Oxfam, Islamic Relief, Norwegian Refugee Council, dan KinderUSA.
Hal ini “menimbulkan bencana kemanusiaan, dengan seluruh penduduk Gaza menghadapi kelaparan dan penyakit, dan hampir setengah juta orang berisiko kelaparan.”
Organisasi-organisasi tersebut mengatakan “83% bantuan makanan yang dibutuhkan tidak sampai ke Gaza, naik dari 34% pada tahun 2023,” menekankan bahwa “pengurangan ini berarti orang-orang di Gaza telah berubah dari rata-rata makan dua kali sehari menjadi hanya satu kali makan setiap dua hari.”
Diperkirakan 50.000 anak berusia antara 6 – 59 bulan sangat membutuhkan perawatan untuk kekurangan gizi pada akhir tahun, demikian pernyataan tersebut.
“Situasinya sudah tidak dapat ditoleransi jauh sebelum eskalasi Oktober lalu dan kini sudah sangat parah,” kata Jolien Veldwijik, Country Director CARE di Tepi Barat dan Gaza.
“Selama 11 bulan, kita telah mencapai tingkat konflik, pengungsian, penyakit, dan kelaparan yang mengejutkan. Namun, bantuan masih belum sampai, dan pekerja kemanusiaan mempertaruhkan nyawa mereka untuk melakukan pekerjaan mereka sementara serangan dan pelanggaran hukum internasional meningkat.”
Sumber: palestine chronicle