halopalestina.com – Palestina. Gerakan Perjuangan islam (Hamas) pada hari Sabtu mengatakan, bahwa sedang mengkaji inisiatif yang diusulkan oleh Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP) untuk mengakhiri perpecahan dan memulihkan persatuan nasional Palestina. DFLP merupakan salah satu faksi yang berada di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
“Kami telah menerima secara resmi dan menghargai dengan penghargaan tinggi inisiatif yang diusulkan DFLP untuk mengakhiri perpecahan Palestina, mewujudkan persatuan nasional dan mengatur tanah air Palestina”, anggota Biro Politik Hamas, Hussam Badran.
Ia menambahkan bahwa saat ini, gerakannya sedang mempelajari insiatif tersebut secara positif untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan dicita-citakan oleh bangsa Palestina, di seluruh tempat mereka berada. Dalam konferensi pers di Ramallah pada Ahad lalu (23/1/2022), Wakil Sekretaris Jenderal DFLP Qais Abdel Karim mengatakan, inisiatif menyerukan untuk memulai diskusi nasional yang menyeluruh, mengingat tantangan yang dihadapi permasalahan Palestina. Dialog nasional tersebut bertujuan untuk menemukan solusi menghentikan kehancuran dan fragmentasi internal tersebut.
Menurut Abdel Karim, DFLP mengusulkan bekerja di dua jalur yang terhubung satu sama lain, yaitu jalur kerjasama dan jalur perwakilan komprehensif di lembaga-lembaga Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), serta jalur penyatuan kembali lembaga-lembaga otoritas Palestina yang mengarah ke pemilihan umum.
Inisiatif ini memuat usulan yang berkaitan dengan kerjasama dengan lembaga-lembaga PLO dan kesimpulan tahun 2022, dengan melaksanakan pemilu legislatif dan presiden, pada tanggal yang telah disepakati sebelumnya di dialog nasional. Inisiasi ini juga berlandaskan pada implementasi hasil pertemuan Sekretaris Jenderal faksi-faksi pada September 2020, mengenai perumusan dan adopsi strategi alternatif baru untuk kesepakatan Oslo (kesepakatan yang ditandatangani oleh PLO dan penjajah israel), serta pembentukan kepemimpinan nasional yang bersatu untuk memajukan perjuangan bangsa Palestina, yang mengarah pada intifadah komprehensif dan perjuangan nasional Palestina, dalam menghadapi penjajah israel. Palestina telah mengalami perpecahan politik dan geografi sejak tahun 2007, dimana saat itu Hamas mengendalikan Jalur Gaza, serta pemerintahan Palestina yang dibentuk oleh gerakan Fatah, dengan kepemimpinan Mahmud Abbas, mengendalikan wilayah Tepi Barat. (wm)