halopalestina.com – Gaza. “Kampanye Boikot” di Palestina menyerukan melawan normalisasi dengan penjajah israel yang mengorbankan hak-hak Palestina, seperti yang dilansir oleh laman situs aa.com.tr, Ahad (14/3/2021). Hal ini disampaikan oleh anggota kampanye (non-pemerintahan yang berupaya memboikot penjajah israel), Salim Harrah selama konferensi pers dan bertepatan dengan pekan perlawanan terhadap kolonialisme dan rasisme (apartheid).
Pekan Perlawanan Kolonialisme dan Apartheid penjajah israel (IAW) adalah rangkaian acara dan kegiatan global, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai sistem kolonialisme dan rasisme yang diterapkan oleh penjajah israel terhadap bangsa Palestina.
Rangkaian acara ini akan dimulai pada pekan ini dan berlangsung hingga 21 Maret 2021. “Pekan ini ditargetkan diperkenalkan di Tepi Barat dan mengekspos sistem kolonialisme pemukiman penjajah israel dan pelanggaran-pelanggaran yang terus dilakukan oleh penjajah israel, serta meningkatkan dukungan maupun keterlibatan dalam gerakan boikot penjajah israel, demi memperjuangkan hak-hak Palestina,” ujarnya.
“Acara dan kegiatan akan digelar untuk meningkatkan kesadaran akan sistem kolonialisme dan apartheid yang diberlakukan penjajah israel terhadap bangsa Palestina. Kegiatan ini akan berlangsung di sekitar 200 kota di dunia,” lanjutnya.
Al-Harrah menghargai sikap bangsa-bangsa yang menolak normalisasi. Dia menyerukan, agar terus memegang teguh sikap ini dan menekan pemerintahan-pemerintahannya yang berupaya membangun hubungan dengan penjajah israel melalui pintu normalisasi.
Selama tahun 2020, 4 negara (Maroko, UEA, Bahrain dan Sudan) sepakat menormalisasi hubungannya dengan penjajah israel. Normalisasi keempat negara tersebut memicu kemarahan rakyat arab yang besar. Hal ini dikarenakan masih terus menjajah wilayah-wilayah arab dan menolak berdirinya negara Palestina merdeka. (wm)