halopalestina.com – Amman. Menteri Luar Negeri Yordania Aiman Safadi, Jum’at (12/3/2021), Asumsi penarikan perwalian Hasyimiyah atas situs-situs suci Al-Quds terjajah adalah “hal yang tidak masuk akal”, jika normalisasi antara penjajah israel dan Arab Saudi, seperti yang dilansir oleh laman aa.com.tr, Jum’at (12/3/2021).
Hal ini diutarakan dalam wawancara dengan badan berita AS “CNN” , yang disiarkan oleh televisi resmi Yordania “Al-Mamlaka” disitusnya.
Pernyataan ini merupakan tanggapan atas pertanyaan-pertanyaan terkait laporan yang tidak diketahui sumbernya, mengenai upaya Arab Saudi untuk perwalian Masjid Al-Aqsha jika normalisasi dengan penjajah israel terjadi. “Siapapun yang membuat asumsi ini sebenarnya tidak didasari pada dasar yang masuk akan dan dasar yang kuat,” ujarn Safadi.
“rumor dan teori konspirasinya banyak, namun kenyataannya bahwa Arab Saudi mendukung perwalian Hashimiyah,” tambahnya.
“Terjadi koordinasi yang terus terjalin terkait permasalahan Palestina dan permasalahan lain antara Yordania dan Arab Saudi,” tegas Safadi terkait hubungan negaranya dengan Arab Saudi.
“Perwalian Al-Hashimiyah (Yordania) atas situs-situs suci Nasrani dan Islam di Al-Quds adalah bersejarah dan memperoleh dukungan seluruh negara Arab maupun Islam di dunia,” ungkapnya.
“Perwalian memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga status quo di tempat-tempat suci dengan identitas Arab dan Nasrani, serta berupaya menjaga Al-Quds sebagai kota yang damai untuk semua,” lanjutnya.
Administrasi Wakaf Islam Kementerian Wakaf, Tempat-Tempat Suci dan Urusan Islam Yordania adalah pengawas resmi Masjid Al-Aqsha dan wakaf Al-Quds (bagian timur), berdasarkan hukum internasional, yang menganggap Yordania sebagai otoritas lokal terakhir yang mengawasi tempat-tempat suci di Al-Quds, sebelum dijajah oleh penjajah israel.
Yordania mempertahankan haknya dalam mengawasi urusan-urusan agama di Al-Quds berdasarkan kesepakatan perdamaian “Wadi Arabah”, yang ditandatangani oleh penjajah israel pada tahun 1994.
Pada Maret 2013, Raja Yordania Abdullah dan Presiden Palestina Mahmud Abbas menandatangani kesepakatan yang memberikan kerajaan Yordania hak perwalian, dalam menjaga Al-Quds dan situs-situs suci di Palestina. (wm)