halopalestina.com – Tepi Barat. Menteri Urusan Permukiman penjajah israel, Tzachi Hanegbi mengatakan, bahwa otoritas penjajah israel akan menganeksasi sebagian Tepi Barat, seperti yang dilansir oleh laman situs aa.com.tr, Selasa (9/3/2021). Dalam wawancaranya dengan saluran televisi resmi penjajah israel, I24 pada hari Senin (8/3/2021), Hanegbi belum menentukan kapan hal tersebut dilaksanakan.
Pemerintah Amerika Serikat yang saat ini dipimpin oleh Joe Biden telah mengumumkan menentang permukiman israel, aneksasi, penyitaan lahan dan penghancuran rumah warga Palestina. Hanegbi berdalih, setengah juta orang di Tepi Barat dapat hidup dengan hukum penjajah israel. “Saya rasa tidak masuk akal, bahwa setengah juta orang yang hidup di “Yudea dan Samaria” (istilah Tepi Barat dalam bahasa Ibrani), mereka tidak dapat hidup dengan hukum zionis israel Menurut Hanegbi. Kondisi ini telah diterapkan diterapkan di Dataran Tinggi Golan dan akan diterapkan di tempat itu (Tepi Barat), ujar Hanegbi.
Warga Palestina dan mayoritas negara Arab dan dunia, telah mengumumkan menolak aneksasi penjajah israel terhadap Tepi Barat. “Kami tidak dapat membayangkan perkembangan hubungan dengan negara-negara teluk. Namun, koalisi dibentuk berdasarkan keputusan bangsa-bangsa, kesepakatan-kesepakatan baru itu akan mengubah banyak hal,” pungkas Hanegbi. “Kami memiliki kepentingan yang sama dengan otoritas Oman secara informal dan kami berharap juga dapat hubungan serupa dengan Arab Saudi,” lanjutnya. 4 negara arab baru-baru ini telah menandatangani kesepakatan-kesepakatan normalisasi dengan penjajah israel. Negara-negara tersebut adalah Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Maroko dan Sudan. (wm/fh)