halopalestine.com– Rafah. Sejak perlintasan Rafah dibuka 2 hari lalu, hampir 2 ribu orang telah meninggalkan Jalur Gaza, menurut lansiran laman situs middleeastmonitor.com, Rabu (3/2/2021). Pembukaan ini merupakan kali pertama sejak ditutup pada 2 bulan lalu. Kementerian Dalam Negeri Palestina mengatakan, terdapat 1.927 orang yang meninggalkan Jalur Gaza, 828 orang yang masuk ke Jalur Gaza sementara 79 orang tidak diizinkan untuk melakukan perjalanan ke Jalur Gaza oleh otoritas Mesir.
Kementerian Dalam Negeri mengungkapkan bahwa sekitar 7000 orang membutuhkan perjalanan keluar Jalur Gaza, untuk berbagai keperluan diantaranya melakukan pengobatan, melanjutkan studi, atau bekerja di luar Jalur Gaza. Sejak tahun 2007, kegiatan di perlintasan Rafah diperburuk dengan pemberlakuan blokade ketat terhadap Jalur Gaza oleh penjajah israel dan Mesir.
Perlintasan ini beberapa kali dibuka oleh otoritas Mesir. Pembukaan terakhir terjadi pada 27 November 2020 selama 3 hari. Selama pembukaan tersebut, 2.696 orang meninggalkan Jalur Gaza, 829 orang masuk ke Jalur Gaza dan 223 orang dilarang meninggalkan Jalur Gaza. Sekretaris Menteri Dalam Negeri Palestina, Taufiq Abu Naim berharap perlintasan Rafah akan terus dibuka agar meringankan penderitaan warga Gaza dan warga Palestina yang terlantar di Mesir. (wm/fh)