Palestina – Otoritas penjajah israel mencatat 6 kematian baru dari kasus positif corona, yang saat ini sudah tercatat 9.404 kasus positif, situs kantor berita arabi21.com melaporkan, Rabu (8/4/2020).
Kasus baru ini menambah jumlah kematian di zionis israel menjadi 71 orang, yang terbaru adalah seorang pria berusia 85 tahun yang meninggal dunia pada rabu pagi menurut surat kabar ibrani “Haaretz”.
Sumber yang sama menunjukkan kekurangan alat laboratorium memaksa zionis israel untuk membatasi pelaksanaan tes dan mengarahkan produksinya secara mandiri.
Zionis israel mulai memberlakukan jam malam pada Rabu di kota “Bnei Brak”. Lokasi tersebut menjadi pusat konsentrasi ekstrimis yahudi dan fokus penyebaran epidemi yang paling berbahaya, karena pemukim israel di wilayah itu menolak untuk mematuhi aturan kesehatan selama beberapa pekan terakhir.
Otoritas penjajah telah sepenuhnya menutup kota dari hari Selasa (7/4/2020) dan merubah statusnya sebagai zona karantina.
Di sisi lain, peralatan medis yang dibeli zionis israel dari Cina pada pekan lalu telah sampai di Tel Aviv.
Situs web ibrani “Mvzak Life” melaporkan pada Selasa malam bahwa departemen pertahanan AS membeli peralatan medis dari Cina untuk sekutunya israel dan telah sampai di bandara Ben Gurion pada hari rabu.
Menurut situs web Ma’an Agency, “Mvzak Life” menyebutkan bahwa peralatan medis tersebut terdiri dari satu juta “masker medis” yang diperuntukkan kepada tentara dan perwira dalam militer zionis israel. AS menjadi perantara pembelian peralatan medis tersebut.
Seperti yang dikutip dari situs web ibrani dari perkataan Limor Kulinshovsky selaku Kepala Departemen Logistik di The U.S Mission to The United Nations, bahwa ia sedang memasok kebutuhan peralatan medis dari seluruh dunia. Limor Kulinshovsky telah mengirimkan masker medis serta peralatan medis lainnya ke zionis israel.
Situs tersebut juga mengungkapkan bahwa masker dan peralatan medis semata-mata hanya untuk kebutuhan tentara dan perwira dalam militer zionis israel. (fh)