Palestina – Lebih dari 17 ribu orang perempuan Palestina (diantaranya lansia dan dibawah umur) ditahan di penjara-penjara penjajah israel sejak tahun 1967.
Laporan Badan Hak Asasi Manusia resmi yang dilansir pada Kamis (22/8/2019), menyatakan banyak anak-anak dan perempuan ditangkap oleh penjajah israel selama masa intifadhah Palestina yang pertama pada tahun 1987. Jumlah perempuan yang ditangkap pada saat itu berjumlah 3 ribu orang.
Laporan itu menuliskan sejak tahun 2009 hingga awal 2012, jumlah penangkapan di kalangan perempuan Palestina menurun.
Masih dikutip dari sumber yang sama, selama tahun 2018 hingga 2019 ini penangkapan terhadap kalangan perempuang kembali meningkat, terutama terhadap para murabithat di masjid Al-Aqsha. Hingga laporan ini dilansir jumlah tawanan Perempuan Palestina yang ditahan di dalam penjara israel yaitu 36 orang.
Seluruh tawanan perempuan yang mendekam di penjara Damon mengalami kondisi kemanusiaan yang sulit dan memprihatinkan, diantaranya 20 orang adalah ibu-ibu dan 6 orang mengalami luka saat penangkapan.
Para tawanan ini mendapatkan kebijakan kelalaianmedis secara sengaja oleh zionis israel, baik untuk orang sakit maupun kepada luka-luka tembak. Tawanan-tawanan ini selama bertahun-tahun telah mengadukan sehubungan tidak ada dokter wanita di dalam klinik penjara penjajah israel dan tidak adanya obat yang sesuai bagi tawanan yang sakit.
Kondisi buruk lainnya yang dialami oleh para tawanan perempuan ini adalah penderitaan saat perpindahan penjara israel ke penjara lainnya, larangan dikunjungi, tidak adanya ruangan memasak di dalam penjara, pembatasan waktu dan jam untuk mandi serta pemasangan kamera pengintai selama permanen. (wm)
Sumber: qudspress.com