Al-Quds – Perkumpulan pemukim israel bernama “persatuan organisasi-organisasi haikal” menyerukan menyerbu, Masjid Suci Al-Aqsha (9/5/2019), yang bertepatan dengan pemilu knesset israel.
organisasi-organisasi ekstrimis tersebut mendesak para pendukungnya agar memilih partai apapun yang menyerukan perubahan status quo masjid Al-Aqsha untuk kepentingan yahudi. salah satu anggota yang paling berpengaruh dewan pengurus persatuan organisasi-organisasi haikal bernama Arnon Segel, meminta agar membagi masjid Al-Aqsha antara muslim dan yahudi, seperti Masjid Ibrahimi di Khalil.
Selain itu, anggota ini juga menyerukan agar masjid Al-Aqsha dibuka bagi orang yahudi selama berjam-jam dan setiap hari dalam sepekan, serta menuntup mushola gerbang Al-Rahmah secara permanen.
Segel mengirimkan pesan kepada para pemilih dari anggota kelompok-kelompok ekstrimis untuk beralih ke partai Hawiye dan partai Likud. Segel menganggap kedua partai ini memiliki jumlah anggota kelompok-kelompok haikal terbesar.
Menurut informasi yang diterima dari kelompok-kelompok ekstrimis ini, serbuan ke masjid Al-Aqsha akan dipimpin oleh para anggota dan rabi-rabi terkemuka.
Masjid Al-Aqsha setiap harinya mengalami serangkaian pelanggaran-pelanggaran dan penyerbuan-penyerbuan setiap harinya (kecuali Jum’at dan Sabtu) oleh para pemukim dan kepolisian penjajah israel. Penyerbuan berlangsung dalam 2 periode dalam satu hari. Pertama, pada pagi hari 3 jam setengah. Kedua, pada siang hari setelah selesai sholat dzuhur selama 1 jam. (wm)
Sumber : safa.ps