Kemuliaan dan keutamaan Palestina dalam keyakinan seorang muslim adalah sesuatu yang aksiomatik dan mendasar. Ia berbanding lurus dengan kepeduliaan dan keprihatinannya pada urusan kaum muslimin pada umumnya. Hal ini persis seperti ungkapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menjelaskan tentang umat Islam, “Seorang mukmin terhadap mukmin yang lain umpama bangunan yang satu sama lain saling menopang dan menguatkan. Dan gambaran kasih sayang sesama mereka umpama satu tubuh. Apabila ada bagian tubuh yang sakit, maka seluruh badan akan merasakan kesakitan dan demam.”
Bahkan dalam hadits lain, Rasulullah menjadikan keprihatinan itu sebagai ciri-ciri dan karakter yang melekat pada diri seorang mukmin, “Siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin, maka dia tidak termasuk dalam golongan mereka?” Maka di antara nilai kesejatian iman seorang mukmin adalah sejauhmana rasa peduli dan empatinya terhadap kondisi umat Islam yang lain, di bumi manapun mereka berada. Karena keimanan dan kepedulian mukmin tidak dibatasi oleh jarak, teritorial dan batas-batas geografis. Selain kekuatan iman dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala, rasa kepeduliaan inilah yang menjadi rahasia kekuatan umat Islam sepanjang sejarah.
Bumi Palestina, telah diagresi dan terjajah sejak 1948. Lebih dari 70 Tahun rakyat Palestina hidup di bawah penindasan dan tekanan. Tidak hanya kehilangan nyawa dan harta benda, mereka juga kehilangan tempat tinggal dan tanah air tercinta. Dan sudah 70 tahun lebih pula umat Islam berusaha dan berjuang membebaskan Palestina dari belenggu penjajahan Zionis Israel, namun belum membuahkan hasil. Apakah perjuangan ini gagal, dan sia-sia? Tentu tidak. Tak ada yang sia-sia dalam keyakinan seorang mukmin. Karena kita hanya diperintahkan untuk berjuang dan berupaya optimal. Sementara hasilnya adalah ketentuan mutlak Allah subhanahu wa ta’ala. Kemerdekaan dan pembebasan Palestina adalah sesuatu yang sudah pasti seperti mana janji Allah dan Rasul-Nya. Dan kita hanya berdoa bahwa Allah ta’ala berkenan memasukkan kita ke dalam barisan orang-orang mukmin yang memperjuangkannya.
Dalam kondisi terjajahnya Palestina pada hari ini maka paling tidak ada 7 kewajiban utama umat, yaitu:
- Menjalin persatuan umat untuk mendukung Palestina
- Mengetahui sejarah dan kemuliaan bumi Palestina
- Senantiasa menghidupkan isu Palestina di lingkungan kita
- Donasi dan infak terbaik untuk Palestina
- Boikot segala produk yang mendukung penjajahan terhadap bumi Palestina
- Menggerakkan umat untuk peduli terhadap masalah Palestina
- Berdoa dan terus berikhtiar dengan segala potensi demi kebebasan Palestina
Ust. Ardiansyah Ashri Husein, Lc., M.A