Kaum yahudi selalu mengklaim keturunan dan penerus nabi Ibrahim, klaim dan prasangka mereka tidak bisa diterima, baik dari sisi sejarah maupun dari sisi agama. Mereka adalah kaum pendusta dan suka memutarbalikkan fakta tentang Nabi Ibrahim as, Nabi Daud as dan Nabi Musa as. Maka orang yang paling utama di sisi mereka adalah kita kaum Muslimin. Allah berfirman:
إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِينَ (آل عمران68)
Artinya: ”Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim adalah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), serta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah pelindung semua orang-orang yang beriman”. (QS.Ali Imran:68)
أَمْ تَقُولُونَ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطَ كَانُوا هُودًا أَوْ نَصَارَى قُلْ أَأَنْتُمْ أَعْلَمُ أَمْ اللَّهُ وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَهُ مِنْ اللَّهِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ (البقرة140)
Artinya : ”Ataukah kamu (wahai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma’il, Ishaq. Ya’qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani? Katakanlah, ”Apakah kamu yang lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?” Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan”. (QS.Al-Baqarah: 140).
أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ (آل عمران83) قُلْ آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ عَلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَالنَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ (آل عمران84)
Artinya : ”Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada Nya lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan. Katakanlah, ”Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada Nya lah kami menyerahkan diri”. )QS.Ali-Imran : 83-84)
Nabi Ibrahim as, yang diakui Yahudi sebagai bapak kaum Yahudi dan ulama mereka, yang meninggalkan wasiat untuk mereka berupa tanah yang dijanjikan yang terbentang dari Nil sampai Eufrat. Wasiat itu benar adanya sesuai al-Qur’an namun itu bagi keturunannya yang soleh bagi yang durhaka tidak layak mendapat janji tersebut. Dan telah terbukti kaum yahudi yang durhaka itu diusir semua dari Palestina. Sementara Nabi Muhammad saw para sahabatnya dan umatnya berabad abad tinggal di negeri Syam termasuk didalamnya Palestina hingga hari ini.
مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنْ الْمُشْرِكِينَ (آل عمران67)
Artinya : ”Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik“.)QS. Ali-Imran : 67)
قَالُوا نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ (البقرة133)
Artinya : ”Mereka menjawab, ”Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Isma’il, Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada Nya”. (Qs. Al-Baqarah : 133)
Dan ternyata kita mendapatkan bahwa dakwah Nabi Ibrahim kepada keturunannya adalah dakwah Islam
. رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ (البقرة128)
Artinys : “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang“. (QS.Al-Baqarah: 128)
Maha benar Allah dengan firman Nya,
يَاأَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تُحَاجُّونَ فِي إِبْرَاهِيمَ وَمَا أُنْزِلَتْ التَّوْرَاةُ وَالْإِنجِيلُ إِلَّا مِنْ بَعْدِهِ أَفَلَا تَعْقِلُونَ (آل عمران65) هَاأَنْتُمْ هَؤُلَاءِ حَاجَجْتُمْ فِيمَا لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ فَلِمَ تُحَاجُّونَ فِيمَا لَيْسَ لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ (آل عمران66) مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنْ الْمُشْرِكِينَ (آل عمران67)
Artinya : ”Hai Ahli Kitab, mengapa kamu bantah-membantah tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir?. Beginilah kamu, kamu ini (sewajarnya) bantah-membantah tentang hal yang kamu ketahui, maka kenapa kamu bantah membantah tentang hal yang tidak kamu ketahui?, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik”. (QS.Ali-Imran : 65-67)
Yahudi bukanlah bangsa pilihan, dan bukan pula keturunan langsung dari nabi Ibrahim as oleh karena itu bukan keturunan yang mulia dan suci. Akan tetapi, mayoritas dari mereka adalah gelandangan dan manusia pinggiran yang hina. Keturunan yahudi itu terus bergerak dan berkembang biak, mereka mengetahui bahwa bangsa-bangsa di dunia ini membencinya, namun dengan segala kedunguan dan arogansinya itu mereka hendak menipu dunia dan bertujuan supaya kaum Yahudi datang dengan membawa kepemimpinan atas manusia, bangsa-bangsa yang lemah dan tidak punya prinsip pasti mudah dibodohi oleh kaum yahudi. Namun tidak untuk umat Islam yang berpegang teguh pada ajarannya. Semua itu membuktikan kebenaran firman Allah SWT:
وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي إسْرائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا (الإسراء4)
Artinya: ”Dan telah kami tetapkan terhadap Bani Israel dalam kitab itu, ”Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”. (QS.Al-Isra:4).
Dan selain itu, sebagaimana perkataan Ogent Bertard: ”Sesungguhnya semua orang Yahudi menurut teori pakar antropolologi (dengan mengenyampingkan pengakuan mereka, yang tersesat oleh ideologi rasialis Israel) nasabnya jauh sekali dari ras Yahudi”. Ini berarti bahwa nasab mulia yang mereka anggap bahwa mereka adalah cabang darinya, yaitu dari Nabi Ibrahim as ke Nabi Ishaq as, lalu turun ke Nabi Ya’qub as, lalu anak cucunya adalah kebohongan yang tidak bisa diterima dan anggapan mereka itu adalah salah.
Bangsa Yahudi bernasab kepada Yahuza. Ia adalah cucu keempat Nabi Ya’qub. Disebutkan ia adalah orang yang mengusulkan kepada saudara-saudaranya untuk menceburkan Yusuf ke dalam sumur kemudian merekayasa baju Yusuf dengan dilumuri darah domba. Ia juga orang yang membuat tuduhan palsu bahwa serigala lah yang memakan Yusuf, termasuk yang menertawakan bapak Bani Israel. Yahuza adalah akar dari keturunan yang tersebar di berbagai belahan bumi. Di antara mereka ada yang muslim, ada pula yang kafir, persis seperti kondisi suku Hijaz yang kafir sebelum kedatangan Islam, meskipun mereka adalah keturunan Ismail bin Ibrahim as.
Oleh karena itu penisbatan orang yahudi keturunan nabi Ibrahim as adalah salah. Nabi Ibrahim as adalah cermin seorang Rasul yang sangat taat pada semua perintah Allah swt sementara orang yahudi (sampai hari ini) cermin manusia durhaka kepada Allah swt, perubah ayat-ayat Allah dan pembunuh para Nabi. Coba perhatikan Firman Allah yang menerangkan kisah Nabi Nuh as dengan anaknya, dan Ibrahim dengan bapaknya,
وَنَادَى نُوحٌ رَبَّهُ فَقَالَ رَبِّ إِنَّ ابْنِي مِنْ أَهْلِي وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنْتَ أَحْكَمُ الْحَاكِمِينَ (هود45) قَالَ يَانُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلَا تَسْأَلْنِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَنْ تَكُونَ مِنْ الْجَاهِلِينَ (هود46)
Artinya : ”Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata, ”Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya.” Allah berfirman: ”Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan selamat), sesungguhnya (perbuatannya) perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepadaKu sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakikatnya). Sesungguhnya Aku memperingatkan kapadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan”. ( QS. Huud: 45-46)
Dari ayat ini kita dapat memahami bahwa Allah swt menolak anggapan nabi Nuh as bahwa Kan’an adalah anaknya. Dia bukan anaknya karena akidahnya berbeda, begitu juga yahudi sekarang ini yang amalannya bertolak belakang dengan Nabi Ibrahim as. Nabi Ibrahim pasti akan menolak para musuh Allah tersebut jika dinisbatkan kepadanya. Oleh karena itu kaum yahudi bukanlah keturunan dan penerus Nabi Ibrahim as.
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ… (الممتحنة4)
Artinya :”Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia, ketika mereka berkata kepada kaum mereka, ”Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah”. (QS.Al-Mumtahanah: 4)
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ إِنَّنِي بَرَاءٌ مِمَّا تَعْبُدُونَ (الزخرف26)
Artinya : ”Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya, ”Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah”.) QS.Az-Zukhruuf: 26)
(bersambung…)
DR. Muqoddam Cholil, MA (Pakar Palestina)