halopalestina.com – Jalur Gaza. Jalur Gaza saat ini sedang menyambut panen buah stroberi. Setelah dipanen, buah vitamin C ini dipacking untuk kemudian diekspor. Namun para petani stroberi ini masih harus menunggu persetujuan dari pihak zionis israel, agar buah ini dapat diekspor ke benua Eropa. Prosedur ini terpaksa mereka lalu karena Jalur Gaza hingga kini masih berada di bawah blokade israel.
Dalam lansiran laman situs midlleeastmonitor.com, Selasa (1/12/2020), untuk mendapatkan izin ekspor, buah stroberi tersebut harus terlebih dahulu menjalani uji laboratorium, untuk mengecek kualitasnya sehingga dapat mengantongi izin ekspor dari penjajah israel.
Para petani stroberi di Jalur Gaza berharap, kebijakan di musim panen tahun lalu tidak terulang kembali. Karena hasil panen stroberi mereka hanya diizinkan untuk dijual di Tepi Barat, sehingga menurunkan penghasilan para petani. Padahal untuk memanen satu hektar stroberi, mereka mengeluarkan uang sebesar 5.000 USD, dengan melalui proses tanam hingga panen selama lima bulan. Kepala Koperasi Pertanian Gaza, Ahmad Al-Shafei, membenarkan dalam pernyataan media bahwa jika pasar luar negeri tidak dibuka untuk ekspor stroberi, petani akan menghadapi masalah dalam memasarkan produk mereka, mengingat resesi dan stagnasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. (fh/ms)